Rabu, 29 Mei 2013

HORMON


MAKALAH
BIOKIMIA I
“HORMON”
Dosen: Prof. Dr. H. Ciptadi, M.Si





Di susun oleh :
-          IRMA AYU VIRTAYANTI   ACC III 0063
-          KARTI ENDAH UTAMI       ACC III 0002
-          NELA LESTARI                      ACC III 0020
-          NURFIKA                                 ACC III 0034
-          SISKA RUSMAWATI            ACC III 0032
-          SERIYANTO                            ACC III 0062
-          TARISNA                                ACC III 0004
-          MUKTI NIRMALA SARI     ACC III 0015
-          WITA HIDAYAH                  ACC III 0038
-          DAHLIANI                             ACC III 0064
-          EVA JULIATI NINGSIH       ACC III 0041
-          FATLIA MEILINA                   ACC III 0048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2013
 

KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas berkat rahmat-Nya lah dan Hidayah-Nya jualah penulisan laporanini dapat terselesaikan.Makalah ini disusun untuk dijadikan referensi yang lengkap dan menyeluruh tentang “Hormon.
Makalah ini disusun secara khusus dan sistematika untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “Biokimia I dan penyusunannya dilakukan secara kelompok. Substansi yang terdapat dalam laporan berasal dari beberapa referensi buku, gagasan-gagasan dan literatur-literatur lain, ditambah pula dari sumber-sumber lain yang berasal dari media elektronik melalui pengambilan bahan dari internet. Sistematika penyusunan laporan ini terbentuk melalui kerangka yang berdasarkan acuan atau bersumber baik dari buku, gagasan,  maupun literatur-literatur lainnya.
Makalah yang berjudul “Hormon  ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa, dosen, atau masyarakat umum dan juga sebagai bahan pembanding dengan makalah lain yang secara substansial mempunyai kesamaan. Tentunya dari isi maupun konstruksi yang ada dalam makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah “Biokimia I banyak terdapat kekurangan.Oleh karena itu penulis berharap diberikan kritikan yang membangun kepada para pembaca.

                                                                                                                               Palangka Raya,    April 2013

                                                                                                                          
                                                                                                               Penyusun


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
I.     PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
A.    LATAR BELAKANG........................................................................................... 1
B.     TUJUAN PENULISAN ....................................................................................... 2
C.     RUMUSAN MASALAH...................................................................................... 2
D.    MANFAAT PENULISAN.................................................................................... 2
E.     BATASAN MASALAH........................................................................................ 3
F.      METODE............................................................................................................... 3
II.     PEMBAHASAN.......................................................................................................... 4
A.    PENGERTIAN HORMON................................................................................... 4
B.     KLASIFIKASI HORMON................................................................................... 4
C.     FUNGSI DAN PERAN HORMON..................................................................... 5
D.    MEKANISME KERJA HORMON...................................................................... 7
E.     SIFAT-SIFAT HORMON..................................................................................... 8
F.      PENYAKIT AKIBAT GANGGUAN HORMON............................................... 8
G.      JENIS-JENIS HORMON DAN FUNGSINYA................................................. 10

III.     PENUTUP.................................................................................................................. 25
A.    KESIMPULAN.................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA


BAB II
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar selagar dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternaldan internal yang selalu berubah.Sistem Endokrin dan susunan saraf merupakan alat utama dimana tubuh mengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel. Sistem saraf sering di pandang sebagai pembawa pesan melalui sistem stuktural yang tetap.

Sistem Endokrim dimana berbagai macam “Hormon” di sekresikan oleh kelenjar spesifik, di angkut sebagai pesan yang bergerak untuk bereaksi pada sel atau organ targetnya (definisiklasik dari hormon). Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari seltarget. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptortertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal.Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, danperawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause) .Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.Hormon juga mengatursiklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.

Hormon adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai pembawa pesan (chemical messenger) disekresikan oleh sejenis jaringan, dalam jumlah yang sangat kecil dan dibawa oleh darah menuju target jaringan di bagian lain dari tubuh untuk merangsang aktivitas biokimia atau fisiologi yang khusus. Endokrinologi, suatu cabang ilmu biomedis yang mempelajari hormon dan aktivitasnya, merupakan salah satu bidang biokimia yang sangat menarik karena beberapa pemahaman baru berasal dari bidang ini. Lagi pula, karena perubahan dalam kerja hormon dapat menimbulkan penyakit, maka endokrinologi juga merupakan suatu cabang ilmu biokimia  yang kegunaannya dapat dilihat secara langsung.
Berbagai macam hormon sudah diketahui dan banyak lagi yang ditemukan. Selain mengatur beberapa aspek metabolisme, hormon juga mempunyai fungsi yang lain yaitu mengatur pertumbuhan sel dan jaringan, denyut jantung, tekanan darah, fungsi ginjal, pergerakan saluran gastrointestinal, sekresi enzim-enzim pencernaan, laktasi dan sistem reproduksi.

B.     TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk menambah pengetahuan pembaca tentang pengertian hormon,
2.      Untuk menambah pengetahuan pembaca tentang klasifikasi hormon,
3.      Untuk menambah pengetahuan pembaca tentang fungsi dan peran hormon,
4.      Untuk menambah pengetahuan pembaca tentang mekanisme kerja hormon,
5.      Untuk menambah pengetahuan pembaca tentang sifat hormon, dan
6.      Untuk menambah pengetahuan pembaca tentang penyakit akibat gangguan hormon.
7.      Untuk menambah pengetahuan pembaca tentang jenis-jenis hormon.

C.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan hormon?
2.      Bagaimana klasifikasi hormon?
3.      Apa saja fungsi dan peran hormon?
4.      Bagaimana mekanisme kerja hormon?
5.      Bagaimana sifat-sifathormon?
6.      Apa saja penyakit yang disebabkan gangguan hormon?
7.      Apa saja jenis-jenis hormon?

D.    MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah biokimia,
2.      Sebagai tambahan bahan acuan materi tentang hormon.






E.     BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam makalah ini adalah makalah ini hanay membahas tentang hormon.
F.      METODE
Makalah ini di susun dengan menggunakan metode studi pustaka dan juga pencarian data menggunakan internet.




























BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN HORMON
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh.
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target , maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan . pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang.Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.
Hormon (dari bahasa yunani yaitu hman “yang menggerakan”) adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antar kelompok sel. Semua organisme multiselular , termasuk tumbuhan memproduksi hormon. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus ( bagian dari otak ) . hipotalanus mengiontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelnjar pituitari , yang  juga mengotrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untuk meneksreksikan hormonnya dengan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.

B.     KLASIFIKASI HORMON
Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat kelarutan , lokasi resptor dan sifat sinayl yang mengantarai kerja hormon di dalam sel :
v  Kalsifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya
a.       Golongan steroid yang termasuk golongan ini adalah turunan dari kolestrol yaitu androgen , esterogen dan adrenokortikoid.
b.      Golongan Eikosanoid yaitu asam arachidonat
c.       Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil , yang termasuk golongan ini adalah Thyroid , katekolamin , epinefrin dan trioksin.
d.      Golongan polipeptida / protein antara lain  insulin , glukagon , GH, TSH , oksitosinvasoperin, hormon yang dikeluarkan oleh mukosa dan lain-lain.
v   Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormonLipofilik :
a.       Kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak contohnya hormon golongan asteroid ( estrogen, progesteron, testoreon,glukokortikoid,aldostreon) dan tironin (misalnya trioksin).
b.      Hidrofilik yaitu kelompok hormon yang dapat larut dalam air , contohnya insulin , glukagon, hormon adrenokortikropik (ACTH) gastrin dan katekolamin (misalanya dopamin , norepinefrin , epinefrin).
v  Berdasarkan lokasi reseptor hormon
a.       Hormon yang berkaitan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
b.      Hormon yang berkaitan dengan reseptor permukaan sel (plasmamembran)
v  Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel
Yaitu kelompok hormon yang mengginakan kelompok second mesengger senyawa seperti CAMP, CGMP, Ca2+, fosfoinistol , lintasan kinase sebagai mediator itraseluler
v  Berdasarkan pola siklus sekresi hormon , maka dibedakan atas :
a.       Sekresi diumal dalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam contohnya kortisol, dimana kadar kortisol mengikat pada pagi hari dan turun pada malam hari.
b.      Pola sekresi hormonal pilsatif dan siklik naik turun sepaanjang waktu tertentu , seperti bulanan , contohnya estrogen dimana merupakan non siklik dengan puncak dan lembahnya meneybabakan siklus mensturasi.
c.       Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtart lainnya , contohnya hormon paratroid diman proses sekresinya tergantung respons terhadap kadar kalsium serum.


C.     FUNGSI DAN PERAN HORMON
·      Anti diuretic hormone (ADH) : meningkankan absorbs air dari tubulus ginjal dan meningkatkan tekanan darah.
·      Oksitosin : merasang kontaraksi uterus , pengeluaran air susu
·      Growth hormone (GH) : merangsang pertumbuhan tulang dan otot, meningkatakan sintesis protein, mobilisasi lemak , menurunkan metabolosme karbohidrat .
·      Prolaktin : meningkatkan perkembangan payudara selama kehamilan dan produksi air susu setelah kelahiran.
·      Tirod stimulating hormone (TSH) : merangasang produksi dan sekresi hormone tiroid.
·      Adenocortcotropic hormone (ACTH) : mernagsang sekresi dan produksi hormone seteroid dan korteks adrenal
·      Luteinizing hormone (LH) : merangasang pertumbuhan korfus luteum , ovulasi, produksi esteropgen dan progeteron (pada wanita ) merangsang sekresi testosterone , perkembangan jaringan interstisial (pada pria)
·      Folicel stimulating hormone : merangsang pertumbuhan folikel telur dan ovulasi ( pada wanita ) merangsang produksi sperma ( pada pria)
·      Melanosit stimulating hormone : bersanma dengan ACTH terlibat dalam pembentukan kulit.
·      Tiroksin (T4) dan triidotironin (T3) : menibgkatakan laju metabolisme , sensitifitas kardio vaskuler terhadap aktifasi saraf simpatik , mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet.
·      Kalsitonin : menurunkan konsentarasi Ca dan Fosfat
·      Hormoon paratiroid : meningkatakan konsentarasi Ca dalam darah , menurunkan kadar fosfat darah , bekerja memepengaruhi tulang , usus, ginjal, dan sel-sel lainnya .
·      Adrenalin / epinefrin : meningkatakan kecepatan denyut jantung , dan tekanan darah , mengatur diameter arterio , merangsang kontaraksi otot polos , meningkatkan konsentarasi gula darah .
·      Noradrenalin / noripenefrin : menyebabkan kostriksi arteriol dan meningkatakan laju metabolism .
·      Glukokortikoid (kortison dan kortikosteron) : mempengaruhi prose metabolisme , mengatur konsentarasi gula darah , anti inplamasi , memepengaruhi prose pertumbuhan , menurunkan pengaruh sters dan sekresi ACTH
·      Insulin :  menurunkan gula darah , meningkatakan simpanan glikogen , mempengaruhi otot, hati dan jaringan adipose.
·      Glucagon : menigkatakan kadar gula darah
·      Esterogen : mempengaruhi perkembangan organ seks dan cirri-ciri kelamin wanita, mernagsang perekembangan polikel telur, mempengaruhi siklus mensturasi , merangasang peneaalan dinding ueterus dan memelihara kehamilan.
·      Progesterone : mempengaruhi siklus mensturasi  , merangasang peneaalan dinding ueterus dan memelihara kehamilan.
·      Human chorionic gonadotripin (HCG) : memelihara kehamilan
·      Tetosteron : mempengaruhi perekembangan oragan seks dari cirri kelamin pria serta pembentukanm sperma.

D.    MEKANISME KERJA HORMON
1)   Mekanisme karja hormone melalui “second messenger camp”
u Hormone berikatan pada reseptornya yang kemudian berkaitan pada sebuah protein G.
u Protein G kemudian teraktivasi ketika berkaitan dengan GTP menggantikan GDP.
u Protein G yang teraktivasi mengaktifkan enzim efektor berupa adenilat siklase
u Adenilat siklase menghasilkan camp (second messenger) dari ATP.
u Camp mengaktivkan protein kinase, yang kemudian menyebabkan efek seluler.

2)   Mekanisme kaerja hormone melalui PIP-calsium.
u Hormone berkaitan dengan reseptor dan mengaktifkan protein G.
u Protein G berkaitan dan mengaktifkan enzim fosfolipase.
u Fosfolipase tersebut memecah fosfolipid PP2 menjadi diacylglycerol (DAG) dan Inositol trifosfat (IP) dan keduanya bekerja sebagai second messengers.
u DAG mengaktifkan protein kinase, IP3 memacu pelepasan simpanan Ca2+.
u Ion Ca2+ sebagai third messenger merubah respon seluler.

3)   Mekanisme kerja hormone reproduksi
u Hormone steroid dan hormone tiroid berdifusi secara mudah kedalam sel targetnya.
u Ketika berada di dalam, hormon berkaitan dan mengaktivasi reseptor intraseluler.
u Komplek hormonreseptor berpindah ke dalam inti dan berkaitan pada protein reseptor di dalam DNA.
u Interaksi tersebut menyebabkan terjadi transkripsi DNA membentuk mRNA.
u mRNA diterjemahkan ke dalam protein, yang membawa efek seluler untuk menjawab isi pesan yang dibawa oleh hormone.

E.     SIFAT-SIFAT HORMON
Sifat hormon :
·      Suatu chemical messenger yang dihasilkan oleh endokrin
·      Disekresikan langsung ke dalam aliran darah
·      Fungus sebagai katalisator rekasi kimia dalam tubuh dan control berbagai proses metabolisme (reproduksi; pertumbuhan dan perkembangan; mempertahankan homeostatis; pengadaan; penggunaan dan penyimpanan energi)
·      Kadarnya dalam sirkulais darah dapat menggambarkan aktivitas dari sel kelenjar endokrin
·      Memiliki organ atau jaringan target tertentu
·      Berbentuk amine, polipeptida, protein, steroid.

F.      PENYAKIT AKIBAT GANGGUAN HORMON
Ø Penyakit Addison
Penyakit Addison terjadi karena sekresi yang berkurang dari glukokortikoid.Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sesab autoimun.
Gejala-gejalanya berupa :
·      Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan volume air dari cairan tubuh
·      Lesu mental dan fisik
·      Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, sehingga penderita mudah menjadi shock dan terjadi kematian hanya karena stress kecil saja misalnya flu atau kelaparan.

Ø Syndrome Cushing
Kumpulan gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi berlebihan dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis.Juga dapat disebabkan oleh pemerian obat-obatan kortikosteroid yang berlebihan.
Gejala-gejala yang terjadi adalah sebagai berikut :
·      Otot-otot mengecil dan menajdi lemah karena katabolisme protein.
·      Osteoporosis
·      Luka yang sulit sembuh
·      Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan)

Ø Peokromositoma
Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan nonadrenalin dengan akibat sebagai berikut :
·      Basa metabolism meningkat
·      Glukosa darah meningkat
·      Jantung berdebar
·      Tekanan darah tinggi
·      Berkurangnya fungsi saluran perncernaan
·      Keringat pada telapak tangan

Ø Hipertiroidea
Keadaan dimana hormone tiroid disekresikan melebihi kadar normal. Gejala-gejalanya berupa berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan besar, dan jantung berdebar.Hipertiroidea paling sering terdapat pada penyakit Graves, suatu penyakit auto imun dimana terbentuk antibody terhadap reseptor TSH pada sel-sel tiroid, mengaktifkan reseptor-reseptor.



Ø Hiperpituitarisme
Hiperpituitarisme merupakan sesuatu suatu sekresi yang berlebihan hormone hipifisis anterior yang terjadi akibat adanya tumor.

Ø Hipopituitarisme
Hipopituitarisme merupakan fungsi lobus anterior kelenjar hiposfisa terutama pada bagian interior.

Ø Tiroiditis
Tiroiditis adalah suatu peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan infeksi viral seperti HFV dan virus beguk pada tiroiditis dubakut.

Ø Tumor tiroid
Tumor tiroid adalah neuplasma unik pada kelenjar tiroid yang sangat kerap disertai dengan metastasis pada organ yang jauh dari lokasi primer.

Ø Hiperparatiroid
Penurunan produksi hormone oleh kelenjar paratiroid menyebabkan kadar kalsium dalam darah rendah.

Ø Pangkreatitis
Pangkreatitis adalah peradangan pada pangkreas yang dapat mengeluarkan enzim percernaan dalam saluran pencernaan sekaligus mensintesis dan mensekresi insulin dan glucagon.

G.    JENIS-JENIS HORMON DAN FUNGSINYA
       Secara umum, hormon di dalam tubuh berfungsi dalam mengkoordinasi kan proses-prosesfisiologis dalam tubuh kita.Setidaknya ada 3 fungsi utama dari sistem hormon, yaitu:
1.     Mempertahankan keseimbangan tubuh
2.   Merespons stress pada tubuh secara tepat
3.    Mengatur pertumbuhan dan perkembangan tubuh
       Ada banyak jenis hormon yang disekresi kan oleh kelenjar endokrin, dengan beragam fungsi serta peranan masing-masing. Berbagai macam hormon pada manusia beserta fungsinya antara lain sebagai berikut:

1.   Kortikotropin Hipotalamus-Releasing Hormone (CRH)
       Kortikotropin adalah hormon stimulator hormon dari golongan kortikosteroid, dengan panjang 39 AA dan waktu paruh sekitar 10 menit.Hormon ini merangsang kelenjar hipofisis dan mengeluarkan hormon adrenokortikotropik (ACTH).
       ACTH disintesis dari irisan pre-pro-opiomelanokortin, sebuah polipeptida yang terdiri dari 267 asam amino. Fragmen irisan yang terjadi antara lain ACTH, ACTH, β-lipotropin, γ-lipotropin, MSHβ-endorfin dan peptida opioid. POMC, ACTH dan β-lipotropin disekresi oleh kortikotrop yang terletak pada adenohipofisis dari kelenjar hipofisis setelah distimulasi oleh CRH yang disekresi oleh hipotalamus.
      Peran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis dan sekresi glukokoetikoid dan androgen pada korteks adrenal melalui pencerap ganda protein-G yang bergantung pada mekanisme cAMP. Sebelum berlangsungnya sintesis steroid, ACTH akan meningkatkan konsentrasi kolesterol esterase dan mendifusi kolesterol melalui membran mitokondria dan meningkatkan sintesis pregnenolon.
2.  Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH)
       Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), berfungsi untuk merangsang kelenjar hipofisis mengeluarkan hormon luteinizing (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH). GnRH disintesis dan dilepaskan dari neuron dalam hipotalamus.
      GnRH dianggap neurohormon, suatu hormon yang diproduksi di tertentu sel saraf dan dirilis di perusahaan terminal saraf. Sebuah wilayah kunci untuk produksi GnRH adalah daerah preoptik dari hipotalamus, yang berisi sebagian besar mensekresi GnRH-neuron. Neuron GnRH berasal hidung dan bermigrasi ke otak, di mana mereka tersebar di seluruh septum medial dan hipotalamus dan dihubungkan dengan sangat panjang >1-milimeter-panjang dendrit. Bundel ini bersama-sama sehingga mereka menerima bersama sinaptik input, proses yang memungkinkan mereka untuk menyinkronkan pelepasan GnRH mereka.
       GnRH disekresi dalam hypophysial aliran darah portal yang di eminensia median. Para darah portal membawa GnRH ke kelenjar pituitari,yang berisi gonadotropin sel, di mana GnRH mengaktifkan sendiri reseptor , reseptor gonadotropin-releasing hormone (GnRHR), tujuh-transmembran G-protein-coupled yang merangsang reseptor beta isoform phosphoinositide fosfolipase C, yang melanjutkan dengan memobilisasi kalsium dan protein kinase C. Hal ini menyebabkan aktivasi protein yang terlibat dalam sintesis dan sekresi gonadotropin LH dan FSH. GnRH terdegradasi oleh proteolisis dalam beberapa menit.
       Ada perbedaan dalam sekresi GnRH antara wanita dan pria. Pada laki-laki, GnRH disekresi dalam pulsa pada frekuensi konstan.Akan tetapi, pada wanita, frekuensi pulsa bervariasi selama siklus menstruasi, dan ada gelombang besar GnRH sesaat sebelum ovulasi.
       Aktivitas GnRH sangat rendah selama masa kanak-kanak, dan diaktifkan pada pubertas. Selama tahun-tahun reproduksi, kegiatan pulsa sangat penting untuk fungsi reproduksi sukses sebagai dikendalikan oleh loop umpan balik. Namun, setelah kehamilan didirikan, aktivitas GnRH tidak diperlukan. Kegiatan berdenyut dapat terganggu oleh hipotalamus-hipofisis penyakit, baik disfungsi (yaitu, penekanan hipotalamus) atau lesi organik (trauma, tumor). Peningkatan prolaktin tingkat menurunkan aktivitas GnRH. Sebaliknya, hiperinsulinemia meningkatkan aktivitas pulsa mengarah ke LH teratur dan aktivitas FSH, seperti yang terlihat dalam sindrom ovarium polikistik (PCOS).Pembentukan GnRH kongenital tidak ada dalam sindrom Kallmann.
       Neuron GnRH diatur oleh banyak neuron aferen yang berbeda, menggunakan pemancar yang berbeda (termasuk norepinefrinGABA,glutamat). Sebagai contoh, dopamin muncul untuk merangsang pelepasan LH (melalui GnRH) estrogen-progesteron-prima betina; dopamin dapat menghambat pelepasan LH pada wanita diovariektomi.Kisspeptin tampaknya menjadi regulator penting dari pelepasan GnRH.Pelepasan GnRH dapat juga diatur oleh estrogen. Telah dilaporkan bahwa ada kisspeptin menghasilkan neuron yang juga mengekspresikanreseptor estrogen alpha.
      GnRH ditemukan di organ luar hipotalamus dan pituitari, dan perannya dalam proses kehidupan lainnya adalah kurang dipahami. Sebagai contoh, ada kemungkinan menjadi peran GnRH1 dalam plasenta dan dalam gonad . Reseptor GnRH dan GnRH juga ditemukan dalam kanker ovarium, payudara, prostat, dan endometrium.
3.  Thyrotropin-Releasing Hormone (TRH)
Thyrotropin-releasing hormone (TRH) berfungsi untuk merangsang pituitary untuk rilis thyroid-stimulating hormone (TSH). Thyrotropin-releasing hormone (TRH), juga disebut thyrotropin-releasing factor (TRF), thyroliberin atau protirelin, adalah tropik tripeptide hormon yang merangsang pelepasan thyroid-stimulating hormone dan prolaktin oleh hipofisis anerior. TRH telah digunakan secara klinis untuk pengobatan degenerasi spinocerebellar dan gangguan kesadaran pada manusia.
TRH diproduksi oleh hipotalamus dalam neuron medial nukleus paraventrikular. Pada awalnya, itu adalah disintesis sebagai prekursor asam amino polipeptida-242 yang berisi 6 salinan urutan-Glu--Nya Pro-Gly-, diapit dengan di-dasar peptida yang kemudian diproses melalui proteolisis untuk memberikan molekul TRH matang.
Ia berjalan melintasi median eminensia ke kelenjar hipofisis anterior melalui sistem portal hypophyseal mana merangsang pelepasan thyroid-stimulating hormone dari sel yang disebutthyrotropes dan kelebihan kadar menghambat dopamin, yang merangsang pelepasanprolaktin, yang pada gilirannya menurunkan GnRH. TRH juga dapat dideteksi di daerah lain dari tubuh termasuk sistem pencernaan dan pulau pankreas, serta otak.
4.  Pertumbuhan Hormon-Releasing Hormone (PHRH)
       Pertumbuhan hormon-releasing hormone berfungsi untuk merangsang pelepasan hormon pertumbuhan (GH) dari (peningkatan GHRH) hipofisis.Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida berbasis protein.Ini merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya. Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai polipeptida tunggal yang disintesis, disimpan, dan disekresi oleh sel-sel somatotroph dalam sayap lateral kelenjar hipofisis anterior.
      Somatotropin mengacu pada hormon pertumbuhan 1 diproduksi secara alami dalam hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan, dan disingkat "HGH" pada manusia.
     Hormon pertumbuhan digunakan dalam obat untuk mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa.Dalam beberapa tahun terakhir, terapi pengganti hormon pertumbuhan telah menjadi populer dalam pertempuran melawan penuaan dan obesitas.
       Efek dilaporkan pada pasien yang kekurangan GH (tapi tidak pada orang sehat) termasuk lemak tubuh menurun, massa otot meningkat, kepadatan tulang meningkat, tingkat energi meningkat, warna kulit dan tekstur ditingkatkan, meningkatkan fungsi seksual, dan fungsi sistem kekebalan tubuh membaik. Pada saat ini, hGH masih dianggap hormon yang sangat kompleks, dan banyak fungsinya masih belum diketahui.
      Dalam perannya sebagai agen anabolik, HGH telah digunakan oleh pesaing dalam olahraga sejak 1970-an, dan telah dilarang oleh IOC dan NCAA. Analisis urin tradisional tidak bisa mendeteksi doping dengan HGH, sehingga larangan itu tidak dapat diterapkan sampai awal 2000-an ketika darah tes yang dapat membedakan antara HGH alami dan buatan yang mulai dikembangkan.
      Tes darah yang dilakukan oleh WADA di Olimpiade 2004 di Athena terutama ditargetkan HGH.sementara baru-baru ini sebuah varian tambahan ~ 23-24 kDa juga telah dilaporkan di negara-negara pasca-latihan pada proporsi yang lebih tinggi. Varian ini belum teridentifikasi, tetapi telah disarankan untuk bertepatan dengan varian kDa 22 dari 23 kDa glycosilated diidentifikasi dalam kelenjar hipofisis.Selain itu, varian ini beredar sebagian terikat dengan protein (pertumbuhan hormon-binding protein, GHBP), yang merupakan bagian dipotong dari reseptor hormon pertumbuhan, dan subunit asam-labil (ALS).
5.  Hormon Somatostatin
      Hormon somatostatin berfungsi untuk menghambat pelepasan GH dari hipofisis. Somatostatin adalah hormon peptida yang mengendalikan sistem endokrin dan berpengaruh terhadap transmisi sinyal saraf dan perkembangan sel tubuh.GHIH mempunyai dua bentuk dari irisan sebuah preproprotein, satu dengan 14 asam amino dan 28 asam amino.
       GHIH disekresi oleh beberapa organ antara lain lambung, usus, sel delta pankreas, dan neuron dari nukleus perventrikular dari hipotalamus dan kelenjar. GHIH adalah sebuah hormon inhibitor yang antagonis terhadap GHRH dalam proses sekresi GH. Hormon lain dengan sekresi terhambat oleh karena GHIH antara lain:
a.    Enteroglukagon
b.   Gastrin
c.    Glukagon
d.    Insulin, hanya pada saat sel delta pada pankreas mensekresi GHIH
e.    Kolesistokinin (CCK)
f.     Motilin
g.    Vasoactive intestinal peptide (VIP)
h.   Hormon dari kelompok sekretin, termasuk GIP
i.      TSH
6.  Hormon Dopamin
      Hormon dopamin berfungsi untuk menghambat pelepasan prolaktin dari hipofisis. Dopamin merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus. Dopamin yang berlebihan dapat menyebabkan skizofrenia dan bila kekurangan dapat menyebabkan penyakit parkinson.
      Dopamin diproduksi di beberapa daerah otak, termasuk substantia nigra dan daerah tegmental ventral. Dopamin juga neurohormon dikeluarkan oleh hipotalamus. Fungsi utamanya sebagai hormon adalah untuk menghambat pelepasan prolaktin dari lobus anterior hipofisis.
      Dopamin tersedia sebagai intravena obat yang bekerja pada simpatik sistem saraf , menghasilkan efek seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Namun, karena dopamin tidak bisa melintasi penghalang darah-otak, dopamin diberikan sebagai obat tidak secara langsung mempengaruhi sistem saraf pusat. Untuk meningkatkan jumlah dopamin dalam otak pasien dengan penyakit seperti penyakit Parkinson dan dopa-responsif distonia ,L-dopa (pendahulu dari dopamin) sering diberikan karena melintasi penghalang darah-otak yang relatif mudah.
       Rasa bahagia dan nyaman dipengaruhi oleh aktivitas hormon serotinin dan dopamin.Kedua hormon ini berada di otak dan berproduksi secara alami.Dopamin, misalnya, jumlahnya meningkat seiring seseorang tidur nyenyak, berolahraga, atau pun sedang melakukan seks.Maka, tidak heran jika seseorang melakukan kegiatan tersebut seringkali mendapatkan rasa tenang dan nyaman.Produksi serotinin maupun dopamin bisa didongkrak pula dengan mengonsumsi makanan tertentu.Dan, terapi kebahagiaan dengan makanan bisa dilakukan dengan mudah.Untuk meningkatkan hormon dopamin, Anda bisa mengonsumsi seafood (terutama ikan laut) atau kenari dalam menu makan.Atau, bisa juga mengonsumsi coklat yang mengandung phenylethylamine.Zat ini merangsang pembentukan dopamin.Sedangkan, untuk menghasilkan hormon serotinin, Anda memerlukan asupan triptofan minimal 250 miligram. Seperti dikutip Deutsche Welle, bersama enzim sel syaraf, triptofan akan menghasilkan serotinin yang membuat diri Anda bahagia. Makanan yang bisa Anda konsumsi seperti coklat, sereal dengan yoghurt, atau seafood.
Pisang juga sangat baik untuk peningkatan serotinin. Karena, buah ini mempunyai kadar triptofan yang tinggi. Selain bermanfaat dalam produksi serotinin, triptofan juga meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan dan menekan nafsu makan.Cocok juga buat Anda yang lagi diet.
7.  ACTH
ACTH berfungsi untuk merangsang pelepasan hormon dari korteks adrenal. Andrenocorticotrophic (corticotropia, ACTH) berfungsi memeliharab pertumbuhan dan perkembangan normal korteks adrenal dan merangsang untuk mengsekresikan kortisol dan glucocorticoid yang lain.Hormon ACTH dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior.Peran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis dan sekresi glukokortikoid dan androgen pada korteks adrenal melalui pencerap ganda protein-G yang bergantung pada mekanisme cAMP. Sebelum berlangsungnya sintesis steroid, ACTH akan meningkatkan konsentrasi kolesterol esterase dan mendifusikan kolesterol melalui membran mitokondria dan meningkatkan sintesis pregnen. Tahapan dari mekanisme kerja ACTH adalah:
1.      ACTH adalah produk dari proses pasca translasi prekursor polipeptida Pro-Opiomelanokortin, Organ target ACTH adalah korteks adrenal tempat kortikotropin terikat.
2.      Setelah di korteks adrenal, ACTH akan memacu perubahan Kolesterol menjadi pregnolon.
3.      Kemudian dari pregnolon dihasilkanlah adrenokortikosteroid dan androgen adrenal.
4.      Dimana fungsi kortisol adalah kerja antiinflamasi, meningkatkan glukoneogenesis, meningkatkan penghancuran protein, Mobilitas lemak, Mobilitas protein, Stabilisasi lisosom.
Adrenocorticotropic hormon (ACTH atau corticotropin) adalah polypeptide tropika dan secreted hormon yang dihasilkan oleh kelenjar di bawah otak depan. Itu adalah komponen penting dari hypothalamic-kelenjar di bawah otak-adrenal axis dan sering dihasilkan dalam respon terhadap stres biologis (corticotropin bersama-releasing hormon dari hypothalamus).
      ACTH adalah synthesized dari pra-pro-opiomelanocortin (pra-POMC). Penghapusan dari sinyal peptide selama terjemahan yang memproduksi 267 asam amino polypeptide POMC, yang undergoes sejumlah pos-translational modifikasi seperti phosphorylation dan glycosylation sebelum itu proteolytically melekang oleh endopeptidases untuk menghasilkan berbagai polypeptide fragmen dengan berbagai aktivitas fisiologis. Ini termasuk fragmen ACTH, β-lipotropin, γ-lipotropin, Melanocyte merangsang Hormone (MSH) dan β-endorphin. POMC, ACTH dan β-lipotropin adalah secreted dari corticotropes di depan cuping (atau adenohypophysis) dari kelenjar di bawah otak sebagai jawaban terhadap hormon corticotropin-releasing hormon (CRH) yang dirilis oleh hypothalamus. ACTH juga diproduksi oleh sel dari sistem kekebalan (sel T, B dan sel-sel macrophages) dalam respon terhadap stimuli yang pergi bersama-sama dengan stres (termasuk CRH).

      Untuk mengatur pengeluaran dari ACTH, banyak zat secreted dalam pameran ini poros lambat/intermediate-umpan balik yang cepat dan lingkaran kegiatan. Glucocorticoids secreted dari adrenal bozonty bekerja untuk mencegah keluarnya CRH oleh hypothalamus, yang pada akhirnya akan berkurang anterior ACTH dari kelenjar di bawah otak keluarnya. Glucocorticoids Mei juga yang menghalangi tingkat POMC gene transcription dan sintesis peptide.
8.  Luteinizing Hormone (LH)
       Luteinizing hormone (LH) pada wanita berfungsi uintuk merangsang produksi hormon seks (yaitu, estrogen) dalam ovarium serta selama ovulasi.Sedangkan pada pria berfungsi untuk merangsang produksi testosteron di testis.
        Pada wanita, pada saat menstruasi, FSH inisiat pertumbuhan folikel, khususnya yang mempengaruhisel-sel granulosa. Dengan kenaikan estrogen, reseptor LH juga diekspresikan pada folikel matang yang menghasilkan peningkatan jumlah estradiol. Akhirnya pada saat pematangan folikel, kenaikan estrogen memimpin melalui antarmuka hipotalamus untuk efek "positif umpan balik", suatu pelepasan LH selama 24 - untuk periode 48-jam. Ini 'lonjakan LH' pemicu ovulasi , sehingga tidak hanya melepaskan telur tetapi juga memulai konversi dari sisa folikel menjadi korpus luteum , yang pada gilirannya, menghasilkanprogesteron untuk mempersiapkan endometrium untuk kemungkinan implantasi. LH diperlukan untuk mempertahankan fungsi luteal selama dua minggu pertama. Dalam kasus kehamilan , fungsi luteal akan lebih dipelihara oleh aksi hCG (hormon yang sangat mirip dengan LH) dari kehamilan yang baru didirikan. LH mendukung sel teka di ovarium yang memberikan androgen dan prekursor hormon untuk produksi estradiol.
       Pada pria, LH bertindak atas sel-sel Leydig dari testis dan bertanggung jawab untuk produksi testosteron, sebuah androgen yang diberikannya baik aktivitas endokrin dan aktivitas intratesticular pada spermatogenesis.
      Pelepasan LH pada kelenjar hipofisis dikendalikan oleh pulsa gonadotropin-releasing hormone (GnRH) dari hipotalamus . Mereka pulsa, pada gilirannya, tunduk pada umpan balik estrogen dari gonad. LH biasanya rendah selama masa kanak-kanak dan, pada wanita, tinggi setelah menopause. Seperti LH disekresi sebagai pulsa, perlu untuk mengikuti konsentrasi selama periode waktu yang cukup untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang tingkat darah.
       Selama tahun-tahun reproduksi, tingkat khas adalah antara 1-20 IU L. Fisiologis yang tinggi kadar LH yang terlihat selama lonjakan LH (vs), biasanya mereka terakhir 48 jam. Deteksi dari lonjakan hormon yang akan datang luteinising menunjukkan ovulasi . LH dapat dideteksi oleh kemih kit prediksi ovulasi (OPK, juga LH-kit) yang dilakukan, biasanya setiap hari, sekitar ovulasi waktu dapat diharapkan. Konversi dari negatif ke positif pembacaan akan menunjukkan bahwa ovulasi adalah sekitar terjadi dalam waktu 24-48 jam, dua hari memberikan perempuan untuk terlibat dalam hubungan seksual atau inseminasi buatan dengan niat ibu hamilSelama tahun-tahun reproduksi, LH yang relatif tinggi sering terlihat pada pasien dengan sindrom ovarium polikistik , namun, akan sangat luar biasa bagi mereka untuk memiliki tingkat LH di luar jangkauan reproduksi normal. Pada wanita, LH membantu mengatur siklus menstruasi dan produksi telur (ovulasi). Tingkat dari LH dalam tubuh wanita bervariasi dengan fase siklus menstruasi. Ini meningkat pesat sesaat sebelum ovulasi terjadi, sekitar pertengahan siklus (hari ke-14 dari siklus 28-hari). Hal ini disebut lonjakan LH. hormon Luteinizing dan follicle-stimulating hormone tingkat naik dan turun bersama-sama selama siklus menstruasi bulanan. Pada pria, LH merangsang produksi testosteron , yang berperan dalam produksi sperma.
9.  Follicle Stimulating Hormone (FSH)
      Follicle stimulating hormone pada wanita berfungsi untuk merangsang perkembangan folikel.Sedadngkan pada pria, merangsang produksi sperma.Gonadotropin, yang terdiri dari Follicle stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH).Somatotropic hormone (Ghowth hormone, GH) yaitu hormone yang menyebabkan pertumbuhan dari semua jaringan tubuh yang dapat tumbuh.
       Hormon perangsang folikel adalah hormon yang dikeluarkan olehgonadotrop.FSH berfungsi untuk memacu pertumbuhan sel telur dalam ovarium. Pada pria, FSH mengatur dan memelihara proses pembentukan sperma. Jumlah FSH sedikit ketika kecil dan tinggi setelah menopause.nFSH merupakan sebuah tes hormon follicle-stimulating mengukur jumlah follicle-stimulating hormone (FSH) dalam darah sampel. FSH dihasilkan olehkelenjar hipofisis.Pada wanita, FSH membantu mengontrol siklus menstruasi dan produksi telur oleh ovarium . Jumlah FSH bervariasi sepanjang siklus menstruasi wanita dan tertinggi sebelum dia melepaskan telur (ovulasi).Sedangkan pada pria, FSH membantu mengontrol produksi sperma. Jumlah FSH pada pria biasanya tetap konstan.
      Jumlah hormon FSH dan lainnya ( hormon luteinizing , estrogen , dan progesteron ) yang diukur di kedua seorang pria dan seorang wanita untuk menentukan mengapa pasangan tidak dapat menjadi hamil ( infertilitas ). Tingkat FSH dapat membantu menentukan apakah pria atau wanita seks organ ( testis atau ovarium) berfungsi dengan benar.
  FSH merangsang pertumbuhan dan perekrutan belum dewasa folikel ovarium di ovarium. Pada awal (kecil) folikel antral, FSH adalah faktor utama yang menyelamatkan kelangsungan hidup folikel antral kecil (2-5 mm diameter untuk manusia) dari apoptosis (kematian sel terprogram somatik dari folikel dan oosit).Dalam periode transisi fase luteal-folikel tingkat serum progesteron dan estrogen (terutama estradiol) menurun dan tidak lagi menekan pelepasan FSH, akibatnya FSH puncak sekitar tiga hari (hari pertama adalah hari pertama menstruasi). Kohort folikel antral kecil biasanya cukup dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan Inhibin B untuk menurunkan kadar FSH serum.
      Selain itu, ada bukti bahwa lonjakan gonadotropin-faktor pelemahan dihasilkan oleh folikel kecil selama paruh pertama fase folikel juga memberikan sebuah umpan balik negatif pada hormon luteinizing berdenyut (LH) amplitudo sekresi, sehingga memungkinkan lingkungan yang lebih menguntungkan untuk pertumbuhan folikel dan mencegah luteinisasi prematur.
      Sebagai seorang wanita mendekati perimenopause, jumlah folikel antral kecil direkrut di setiap siklus berkurang dan akibatnya cukup Inhibin B adalah sepenuhnya diproduksi untuk FSH lebih rendah dan tingkat serum FSH mulai meningkat.Akhirnya tingkat FSH menjadi begitu tinggi sehingga turun regulasi reseptor FSH terjadi dan dengan menopause setiap folikel sekunder kecil yang tersisa tidak lagi memiliki reseptor FSH.
      Ketika folikel matang dan mencapai 8-10 mm diameter itu mulai mengeluarkan sejumlah besar estradiol. Biasanya pada manusia hanya satu folikel menjadi dominan dan bertahan untuk tumbuh ke 18-30 mm dalam ukuran dan ovulasi, folikel yang tersisa dalam kohort mengalami atresia. Peningkatan tajam dalam produksi estradiol oleh folikel dominan (mungkin bersama dengan penurunan gelombang gonadotropin-faktor pelemahan) menyebabkan efek positif pada hipotalamus dan hipofisis dan denyut GnRH yang cepat terjadi dan hasil lonjakan LH.
      Peningkatan dalam serum estradiol tingkat menyebabkan penurunan produksi FSH oleh produksi GnRH menghambat di hipotalamus.Penurunan tingkat FSH serum menyebabkan folikel kecil dalam kelompok saat ini untuk mengalami atresia karena mereka kurang memiliki sensitifitas yang cukup untuk FSH untuk bertahan hidup. Kadang-kadang dua folikel mencapai tahap 10 mm pada waktu yang sama secara kebetulan dan sebagai keduanya sama-sama sensitif terhadap FSH baik bertahan hidup dan tumbuh di lingkungan FSH rendah dan dengan demikian dua ovulasi dapat terjadi dalam satu siklus mungkin mengarah kepada non identik (dizigotik) kembar.
10.Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
      Thyroid Stimulating Hormone (TSH) berfungsi untuk merangsang pelepasan hormon tiroid.vHormone tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar gondok) dan merangsang tiroid untuk mensekresikan hormone tiroksin.SH menstimulasi kelenjar tiroid untuk mengeluarkan hormon  tiroksin (T 4) dan triiodotironin (T 3). TSH produksi dikendalikan oleh Thyrotropin-releasing hormone (TRH), yang diproduksi di hipotalamusdan diangkut ke kelenjar hipofisis anterior melalui sistem portal hipotalamus-hypophyseal , di mana ia meningkatkan produksi dan pelepasan TSH. somatostatin juga diproduksi oleh hipotalamus, dan memiliki efek berlawanan pada produksi TSH hipofisis, mengurangi atau menghambat rilis.Tingkat hormon tiroid (T 3 dan T 4) dalam darah memiliki efek pada pelepasan dari TSH hipofisis, ketika tingkat T 3 dan T 4 yang rendah, produksi TSH meningkat, dan pada kebalikannya, ketika tingkat dari T 3 dan T 4 yang tinggi, produksi TSH menurun. Efek ini menciptakan regulasi negatifumpan balik.TSH glikoprotein dan terdiri dari dua subunit, alpha dan subunit beta.Paraα (alfa) subunit(yaitu,chorionic gonadotropin alpha) hampir identik dengan human chorionic gonadotropin(HCG),luteinizing hormon(LH),follicle-stimulating hormone (FSH). Subunit α dianggap wilayah efektor yang bertanggung jawab untuk stimulasi adenilat siklase (melibatkan generasi cAMP).Rantai α memiliki urutan asam amino 92-. Para β (beta) subunit (TSHB) adalah unik untuk TSH, dan karena itu menentukan spesifisitas reseptor. Rantai β memiliki urutan asam amino 118 .Sebuah thyroid-stimulating hormone(TSH)tes digunakan untuk memeriksakelenjar tiroid masalah. TSH dihasilkan ketikahipotalamusmelepaskan zat yang disebut Thyrotropin-releasing hormone (TRH).TRH kemudian memicukelenjar pituitari untuk melepaskan TSH. Lihat gambar dari kelenjar tiroid dan kelenjar pituitari. TSH menyebabkan tiroid membuat dua kelenjar hormon: triiodothyronine (T3) danthyroxine (T4). T3 dan T4 membantu mengontrol tubuh Anda metabolisme.Triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4) yang diperlukan untuk pertumbuhan normal dariotak, terutama selama 3 tahun pertama kehidupan.Anak yang lebih tua juga perlu hormon tiroid untuk tumbuh dan berkembang secara normal. Tes ini dapat dilakukan pada waktu yang sama sebagai tes untuk mengukur T3 dan T4.
11.  Growth Hormone (GH)
     Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, sel reproduksi dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya. Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai tunggal polipeptida yang disintesis, disimpan, dan dikeluarkan oleh somatotrophsel dalam sayap lateralhipofisis anterior kelenjar. Somatotropin (STH) mengacu padahormon pertumbuhan 1diproduksi secara alami pada hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan, dan disingkat "HGH" pada manusia.
Hormon pertumbuhan digunakan sebagaiobat resepdalam pengobatan untuk mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa.Di Amerika Serikat, hanya tersedia secara legal dari apotek, dengan resep dari dokter. Dalam beberapa tahun terakhir di Amerika Serikat, beberapa dokter sudah mulai meresepkan hormon pertumbuhan dalam kekurangan GH-pasien yang lebih tua (tapi tidak pada orang sehat) untuk meningkatkan vitalitas. Sementara hukum, efektivitas dan keamanan ini digunakan untuk HGH belum diuji dalam percobaan klinis. Pada saat ini, masih dianggap HGH adalah hormon yang sangat kompleks, dan banyak fungsinya masih belum diketahui.
      Dalam perannya sebagai anabolik agen, HGH telah dimanfaatkan oleh pesaing dalam olahraga sejak 1970-an, dan telah dilarang oleh IOC dan NCAA . Tradisional urin analisis tidak dapat mendeteksi doping dengan HGH, sehingga larangan itu tidak dapat diterapkan sampai awal 2000-an ketika tes darah yang dapat membedakan antara HGH alami dan buatan yang mulai dikembangkan. Tes darah yang dilakukan oleh WADA di Olimpiade 2004 di Athena, Yunani ditargetkan terutama HGH.  Hal ini digunakan untuk obat ini tidak disetujui oleh FDA; GH secara hukum hanya tersedia dengan resep di Amerika Serikat.
       Efek hormon pertumbuhan pada jaringan tubuh secara umum dapat digambarkan sebagai anabolik (membangun).Seperti kebanyakan hormon protein lain, tindakan GH dengan berinteraksi dengan spesifik reseptor pada permukaan sel. Tinggi meningkat selama masa kanak-kanak adalah efek yang paling banyak dikenal GH.
 GH juga merangsang, melaluijalur sinyal JAK-STAT, produksiinsulin-seperti faktor pertumbuhan 1(IGF-1, sebelumnya dikenal sebagai somatomedin C), suatu hormon homolog denganproinsulin.Parahatiadalah utama organ target GH untuk proses ini dan merupakan situs utama dari IGF-1 produksi. IGF-1 memiliki pertumbuhan-merangsang efek pada berbagai jaringan.IGF-1 tambahan dihasilkan di dalam jaringan target, sehingga apa yang tampaknya menjadi baik sebagaiendokrindanautokrin/parakrin hormon. IGF-1 juga memiliki efek stimulasi pada osteoblas dan aktivitas kondrosit untuk mempromosikan pertumbuhan tulang.
 Selain meningkatnya ketinggian pada anak-anak dan remaja, hormon pertumbuhan memiliki efek lain pada tubuh:
a. Meningkatkankalsiumretensi, dan memperkuat dan meningkatkanmineralisasi tulang
b.  Meningkatkanototmassa melaluisarkomerhiperplasia
c. Meningkatkanlipolisis
d.  Meningkatkansintesis protein
e. Merangsang pertumbuhan semua organ internal termasuk otak
f.   Berperan dalamhomeostasis
g. Mengurangihatipenyerapanglukosa
h   Meningkatkanglukoneogenesisdi hati
i.   Memberikan kontribusi untuk pemeliharaan dan fungsi pulau pankreas
j.   Merangsangsistem kekebalan tubuh

12. Hormon Prolaktin
Prolaktin (Luteotropic hormone, LTH) berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar susu (glandula mamae). Prolaktin terdapat ada sebagian besar hewan termasuk manusia.Prolaktin, hormon pertumbuhan (Growth Hormone) dan Placental Lactogen (PL atau chorionic somatomammotropin (CS)), merupakan anggota dari hormon polipeptida berdasarkan sekuen asam amino yang homolog. Prolactin diproduksi oleh sel yang terdapat pada anterior pituitary, fungsi utama dari hormon prolaktin yaitu menginduksi dan pemeliharaan laktasi pada mamalia.Hormon Prolaktin dihasilkan oleh kelenjar hipofisa bagian depan yang ada di dasar otak. Prolaktin merangsang kelenjar susu untuk memproduksi ASI, sedangkan rangsangan pegeluaran prolaktin ini adalah pengosongan ASI dari gudang ASI (Sinus Lactiferus). Semakin banyak ASI yang dikeluarkan dari payudara maka semakin banyak ASI yang diproduksi, sebaliknya apabila bayi berhenti menghisap atau sama sekali tidak memulainya, maka payudara akan berhenti memproduksi ASI.
       Setiap isapan bayi pada payudara ibunya akan merangsang ujung saraf di sekitar payudara. Rangsangan ini diantar ke bagian depan kelenjar hipofisa untuk memproduksi prolaktin. Prolaktin dialirkan oleh darah ke kelenjar payudara dan akanmerangsang pembuatan ASI. Jadi, pengosongan gudang ASI merupakan rangsangan diproduksinya ASI.
      Kejadian dari perangsangan payudara sampai pembuatan ASI disebut refleks Produksi ASI atau Refleks Prolaktin, dan semakin sering ibu menyusui bayinya, akan semakin banyak pula produksi ASI-nya. Semakin jarang ibu menyusui, maka semakin berkurang jumlah produksi ASI-nya.
       Pada efek lain prolaktin, prolaktin mempunyai fungsi penting lain, yaitu menekan fungsi indung telur (Ovarium), dan akibatnya dapat memperlambat kembalinya fungsi kesuburan dan haid, dengan kata lain ASI eksklusif dapat menjarangkan kehamilan.
13. Vasopresin/Antidiuretik Hormone (ADH)
Vasopresin berfungsi untuk membantu mengontrol air tubuh dan kadar elektrolit. Vasopresin adalah hormon yang yang dapat ditemui di semua mamalia, termasuk manusia. VP adalah sebuah hormon peptida yang mengatur penyerapan kembali molekul yang berada pada ginjal dengan memengaruhi permeabilitas jaringan dinding tubules, sehingga berfungsi untuk mengatur pengeluaran urin.
Vasopresin maupun oksitosin/OT disintesis oleh magnocellular neurons dari hypothalamic supraoptic nuclei (SON) dan paraventricular nuclei (PVN) hipotalamus dan disimpan di dalam vesikel hipofisis posterior sebagai bagian dari precursor (substrat bahan baku) bagi preprohormone. Setiap bagian dipisahkan untuk diedarkan dalam bentuk nonapeptida, neurophysin, dan dari VP sebuah glikopeptida jenis kopeptin, ke dalam sirkulasi darah atau langsung menuju ke dalam otak.















BAB III
PENUTUP

a.       Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut:
-          Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh.
-          Fungsi dan peran hormon:
Ø  Anti diuretic hormone (ADH) : meningkankan absorbs air dari tubulus ginjal dan meningkatkan tekanan darah.
Ø  Oksitosin : merasang kontaraksi uterus , pengeluaran air susu
Ø  Growth hormone (GH) : merangsang pertumbuhan tulang dan otot, meningkatakan sintesis protein, mobilisasi lemak , menurunkan metabolosme karbohidrat .
-          Sifat – sifat hormon:
Ø  Suatu chemical messenger yang dihasilkan oleh endokrin
Ø  Disekresikan langsung ke dalam aliran darah
Ø  Fungus sebagai katalisator rekasi kimia dalam tubuh dan control berbagai proses metabolisme (reproduksi;pertumbuhan dan perkembangan; mempertahankan homeostatis; pengadaan; penggunaan dan penyimpanan energy)
-          Penyakit yang diakibatkan gangguan hormon:
Ø Penyakit Addison
Ø Syndrome Cushing
Ø Peokromositoma
Ø Hipertiroidea
Ø Hiperpituitarisme
Ø Hipopituitarisme
Ø Tiroiditis
Ø Tumor tiroid
Ø Hiperparatiroid
Ø Pangkreatitis

DAFTAR PUSTAKA
Indah, Mutiara. 2004. Mekanisme Kerja Hormon. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Karyanto, Agus. 2005. Mekanisme KInerja Hormon. Lampung : UNILA
Lehninger. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Montgomery, Rex. 1993. Biokimia. Yogyakarta : GMUP.
Poedjiadi, Anna, dkk. 2009. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press.
Saryono. 2009. Biokimia Hormon. Yogyakarta : Nuha Medika.



























DISKUSI
PERTANYAAN
1.      (YoyaMeynar) Apa yang kalian ketahui tentang kelanjar tymus pada masa pertumbuhan?
2.      (AudeliaHolyne) Apakah ada hubungannya gangguan hormone peokromositoma dengan penyakit jantung yang ditandai dengan telapak tangan yang sering berkeringat?
3.      (ElfridaTamba) Bagaimana mekanisme kerja hormon di dalam tubuh?

JAWABAN
1.      Kelenjar Tymus merupakan kelenjar yang bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia dimana kelenjar tymus ini sangat berpengaruh dalam masa pertumbuhan. Fungsi dari kelenjar tymus ini anatara lain mengaktifkan pertumbuhan badan, mengurangi aktivitas kelenjar kelamin, dan menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit. Kelenjar tymus ini berpengaruh dalam masa pertumbuhan dimana bila mengalami kekurangan kelenjar ini maka akan menderita kretinisme (kekerdilan) dan bila kelebihan akan menimbulkan gigantisme.
2.      Ada hubungannya, gejala penyakit jantung yang menimbulkan keringat di telapak tangan memang dipengaruhi oleh gangguan hormone peokromositoma. Karena jantung berfungsi memompa darah keseluruh tubuh dan hormone dialirkan melalui aliran darah sehingga pada saat hormon adrenalin meningkat maka peredaran darah yang dipompa semakin cepat dan kencang. Pada penderita peokromositoma, kadar hormon adrenalin meningkat memacu kerja jantung lebi cepat. Dalam keadaan ini, pembuluh darah kulit dan kelenjar keringan menyempit, sehingga keringat yang dihasilkan pada telapak tangan semakin banyak.
3.      Hormon         reseptor sel di membran   Merangsangkeluarnyaadenilsiklase       merubah ATP         3,5 AMP siklik          respon biologis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar