MAKALAH
BIOKIMIA I
“HORMON”
Dosen: Prof. Dr. H. Ciptadi, M.Si
Di
susun oleh :
-
IRMA AYU VIRTAYANTI ACC III 0063
-
KARTI ENDAH UTAMI ACC III 0002
-
NELA LESTARI ACC III 0020
-
NURFIKA ACC
III 0034
-
SISKA RUSMAWATI ACC III 0032
-
SERIYANTO ACC III 0062
-
TARISNA ACC
III 0004
-
MUKTI NIRMALA SARI ACC III 0015
-
WITA HIDAYAH ACC III 0038
-
DAHLIANI ACC III 0064
-
EVA JULIATI NINGSIH ACC III 0041
-
FATLIA MEILINA ACC III 0048
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PALANGKARAYA
2013
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas berkat rahmat-Nya lah dan Hidayah-Nya
jualah penulisan laporanini dapat terselesaikan.Makalah ini disusun untuk
dijadikan referensi yang lengkap dan menyeluruh tentang “Hormon”.
Makalah ini disusun secara khusus dan
sistematika untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “Biokimia I” dan penyusunannya dilakukan secara kelompok.
Substansi yang terdapat dalam laporan berasal dari beberapa referensi buku,
gagasan-gagasan dan literatur-literatur lain, ditambah pula dari sumber-sumber
lain yang berasal dari media elektronik melalui pengambilan bahan dari
internet. Sistematika penyusunan laporan ini terbentuk melalui kerangka yang
berdasarkan acuan atau bersumber baik dari buku, gagasan, maupun literatur-literatur lainnya.
Makalah yang berjudul “Hormon”
ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa, dosen,
atau masyarakat umum dan juga sebagai bahan pembanding dengan makalah lain yang
secara substansial mempunyai kesamaan. Tentunya dari isi maupun konstruksi yang
ada dalam makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah “Biokimia I” banyak terdapat kekurangan.Oleh karena
itu penulis berharap diberikan kritikan yang membangun kepada para pembaca.
Palangka Raya, April 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
I.
PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
A.
LATAR BELAKANG........................................................................................... 1
B.
TUJUAN PENULISAN
....................................................................................... 2
C.
RUMUSAN MASALAH...................................................................................... 2
D.
MANFAAT
PENULISAN.................................................................................... 2
E.
BATASAN MASALAH........................................................................................ 3
F.
METODE............................................................................................................... 3
II.
PEMBAHASAN.......................................................................................................... 4
A.
PENGERTIAN
HORMON................................................................................... 4
B.
KLASIFIKASI
HORMON................................................................................... 4
C.
FUNGSI DAN PERAN
HORMON..................................................................... 5
D.
MEKANISME KERJA
HORMON...................................................................... 7
E.
SIFAT-SIFAT
HORMON..................................................................................... 8
F.
PENYAKIT AKIBAT
GANGGUAN HORMON............................................... 8
G.
JENIS-JENIS
HORMON DAN FUNGSINYA................................................. 10
III.
PENUTUP.................................................................................................................. 25
A.
KESIMPULAN.................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
BAB
II
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi
antar selagar dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
eksternaldan internal yang selalu berubah.Sistem Endokrin dan susunan saraf
merupakan alat utama dimana tubuh mengkomunikasikan antara berbagai jaringan
dan sel. Sistem saraf sering di pandang sebagai pembawa pesan melalui sistem
stuktural yang tetap.
Sistem Endokrim dimana berbagai macam “Hormon” di sekresikan
oleh kelenjar spesifik, di angkut sebagai pesan yang bergerak untuk bereaksi
pada sel atau organ targetnya (definisiklasik dari hormon). Hormon beredar di
dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari seltarget. Ketika hormon
menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptortertentu pada
permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal.Reseptor protein akan menerima
sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi
ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein
selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin,
danperawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause) .Pada
banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon
lainnya.Hormon juga mengatursiklus reproduksi pada hampir semua organisme
multiselular.
Hormon adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai pembawa
pesan (chemical messenger) disekresikan oleh sejenis jaringan, dalam jumlah
yang sangat kecil dan dibawa oleh darah menuju target jaringan di bagian lain
dari tubuh untuk merangsang aktivitas biokimia atau fisiologi yang khusus. Endokrinologi,
suatu cabang ilmu biomedis yang mempelajari hormon dan aktivitasnya, merupakan
salah satu bidang biokimia yang sangat menarik karena beberapa pemahaman baru
berasal dari bidang ini. Lagi pula, karena perubahan dalam kerja hormon dapat
menimbulkan penyakit, maka endokrinologi juga merupakan suatu cabang ilmu
biokimia yang kegunaannya dapat dilihat
secara langsung.
Berbagai macam hormon sudah diketahui dan banyak lagi yang
ditemukan. Selain mengatur beberapa aspek metabolisme, hormon juga mempunyai
fungsi yang lain yaitu mengatur pertumbuhan sel dan jaringan, denyut jantung,
tekanan darah, fungsi ginjal, pergerakan saluran gastrointestinal, sekresi
enzim-enzim pencernaan, laktasi dan sistem reproduksi.
B.
TUJUAN
PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk menambah pengetahuan pembaca
tentang pengertian hormon,
2. Untuk menambah pengetahuan pembaca
tentang klasifikasi hormon,
3. Untuk menambah pengetahuan pembaca
tentang fungsi dan peran hormon,
4. Untuk menambah pengetahuan pembaca
tentang mekanisme kerja hormon,
5. Untuk menambah pengetahuan pembaca
tentang sifat hormon, dan
6. Untuk menambah pengetahuan pembaca
tentang penyakit akibat gangguan hormon.
7. Untuk menambah pengetahuan pembaca
tentang jenis-jenis hormon.
C.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan hormon?
2. Bagaimana klasifikasi hormon?
3. Apa saja fungsi dan peran hormon?
4. Bagaimana mekanisme kerja hormon?
5. Bagaimana sifat-sifathormon?
6. Apa saja penyakit yang disebabkan
gangguan hormon?
7. Apa saja jenis-jenis hormon?
D.
MANFAAT
PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
biokimia,
2. Sebagai tambahan bahan acuan materi
tentang hormon.
E.
BATASAN
MASALAH
Batasan masalah dalam makalah ini
adalah makalah ini hanay membahas tentang hormon.
F.
METODE
Makalah ini di susun dengan menggunakan metode studi
pustaka dan juga pencarian data menggunakan internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HORMON
Hormon adalah zat kimia yang
diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas
organ-organ lain dalam tubuh.
Hormon adalah zat kimia yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan
kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran
darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu
organ target , maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan . pada umumnya
pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon
biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang.Contohnya
pertumbuhan dan pemasakan seksual.
Hormon (dari bahasa yunani yaitu
hman “yang menggerakan”) adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antar
kelompok sel. Semua organisme multiselular , termasuk tumbuhan memproduksi
hormon. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya
akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu.
Pada prinsipnya pengaturan
produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus ( bagian dari otak ) . hipotalanus
mengiontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelnjar
pituitari , yang juga mengotrol
kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untuk
meneksreksikan hormonnya dengan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
B. KLASIFIKASI HORMON
Hormon dapat diklasifikasikan
melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat kelarutan , lokasi
resptor dan sifat sinayl yang mengantarai kerja hormon di dalam sel :
v
Kalsifikasi
hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya
a.
Golongan
steroid yang termasuk golongan ini adalah turunan dari kolestrol yaitu androgen
, esterogen dan adrenokortikoid.
b.
Golongan
Eikosanoid yaitu asam arachidonat
c.
Golongan
derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil , yang termasuk golongan ini
adalah Thyroid , katekolamin , epinefrin dan trioksin.
d.
Golongan
polipeptida / protein antara lain
insulin , glukagon , GH, TSH , oksitosinvasoperin, hormon yang
dikeluarkan oleh mukosa dan lain-lain.
v
Berdasarkan sifat kelarutan molekul
hormonLipofilik :
a.
Kelompok
hormon yang dapat larut dalam lemak contohnya hormon golongan asteroid (
estrogen, progesteron, testoreon,glukokortikoid,aldostreon) dan tironin
(misalnya trioksin).
b.
Hidrofilik
yaitu kelompok hormon yang dapat larut dalam air , contohnya insulin ,
glukagon, hormon adrenokortikropik (ACTH) gastrin dan katekolamin (misalanya
dopamin , norepinefrin , epinefrin).
v
Berdasarkan
lokasi reseptor hormon
a.
Hormon
yang berkaitan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
b.
Hormon
yang berkaitan dengan reseptor permukaan sel (plasmamembran)
v
Berdasarkan
sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel
Yaitu
kelompok hormon yang mengginakan kelompok second mesengger senyawa seperti
CAMP, CGMP, Ca2+, fosfoinistol , lintasan kinase sebagai mediator
itraseluler
v
Berdasarkan
pola siklus sekresi hormon , maka dibedakan atas :
a.
Sekresi
diumal dalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam contohnya kortisol,
dimana kadar kortisol mengikat pada pagi hari dan turun pada malam hari.
b.
Pola
sekresi hormonal pilsatif dan siklik naik turun sepaanjang waktu tertentu ,
seperti bulanan , contohnya estrogen dimana merupakan non siklik dengan puncak
dan lembahnya meneybabakan siklus mensturasi.
c.
Tipe
sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtart
lainnya , contohnya hormon paratroid diman proses sekresinya tergantung respons
terhadap kadar kalsium serum.
C. FUNGSI DAN PERAN HORMON
· Anti
diuretic hormone (ADH) : meningkankan absorbs air dari tubulus ginjal dan
meningkatkan tekanan darah.
· Oksitosin
: merasang kontaraksi uterus , pengeluaran air susu
· Growth
hormone (GH) : merangsang pertumbuhan tulang dan otot, meningkatakan sintesis
protein, mobilisasi lemak , menurunkan metabolosme karbohidrat .
· Prolaktin
: meningkatkan perkembangan payudara selama kehamilan dan produksi air susu
setelah kelahiran.
· Tirod
stimulating hormone (TSH) : merangasang produksi dan sekresi hormone tiroid.
· Adenocortcotropic
hormone (ACTH) : mernagsang sekresi dan produksi hormone seteroid dan korteks
adrenal
· Luteinizing
hormone (LH) : merangasang pertumbuhan korfus luteum , ovulasi, produksi
esteropgen dan progeteron (pada wanita ) merangsang sekresi testosterone ,
perkembangan jaringan interstisial (pada pria)
· Folicel
stimulating hormone : merangsang pertumbuhan folikel telur dan ovulasi ( pada
wanita ) merangsang produksi sperma ( pada pria)
· Melanosit
stimulating hormone : bersanma dengan ACTH terlibat dalam pembentukan kulit.
· Tiroksin
(T4) dan triidotironin (T3) : menibgkatakan laju metabolisme , sensitifitas
kardio vaskuler terhadap aktifasi saraf simpatik , mempengaruhi kematangan
homeostasis otot skelet.
· Kalsitonin
: menurunkan konsentarasi Ca dan Fosfat
· Hormoon
paratiroid : meningkatakan konsentarasi Ca dalam darah , menurunkan kadar
fosfat darah , bekerja memepengaruhi tulang , usus, ginjal, dan sel-sel lainnya
.
· Adrenalin
/ epinefrin : meningkatakan kecepatan denyut jantung , dan tekanan darah ,
mengatur diameter arterio , merangsang kontaraksi otot polos , meningkatkan
konsentarasi gula darah .
· Noradrenalin
/ noripenefrin : menyebabkan kostriksi arteriol dan meningkatakan laju
metabolism .
· Glukokortikoid
(kortison dan kortikosteron) : mempengaruhi prose metabolisme , mengatur
konsentarasi gula darah , anti inplamasi , memepengaruhi prose pertumbuhan ,
menurunkan pengaruh sters dan sekresi ACTH
· Insulin
: menurunkan gula darah , meningkatakan
simpanan glikogen , mempengaruhi otot, hati dan jaringan adipose.
· Glucagon
: menigkatakan kadar gula darah
· Esterogen
: mempengaruhi perkembangan organ seks dan cirri-ciri kelamin wanita, mernagsang
perekembangan polikel telur, mempengaruhi siklus mensturasi , merangasang
peneaalan dinding ueterus dan memelihara kehamilan.
· Progesterone
: mempengaruhi siklus mensturasi ,
merangasang peneaalan dinding ueterus dan memelihara kehamilan.
· Human
chorionic gonadotripin (HCG) : memelihara kehamilan
·
Tetosteron : mempengaruhi perekembangan
oragan seks dari cirri kelamin pria serta pembentukanm sperma.
D. MEKANISME KERJA HORMON
1) Mekanisme karja hormone melalui
“second messenger camp”
u Hormone berikatan pada reseptornya
yang kemudian berkaitan pada sebuah protein G.
u Protein G kemudian teraktivasi
ketika berkaitan dengan GTP menggantikan GDP.
u Protein G yang teraktivasi
mengaktifkan enzim efektor berupa adenilat siklase
u Adenilat siklase menghasilkan camp
(second messenger) dari ATP.
u Camp mengaktivkan protein kinase,
yang kemudian menyebabkan efek seluler.
2) Mekanisme kaerja hormone melalui
PIP-calsium.
u Hormone berkaitan dengan reseptor
dan mengaktifkan protein G.
u Protein G berkaitan dan mengaktifkan
enzim fosfolipase.
u Fosfolipase tersebut memecah fosfolipid
PP2 menjadi diacylglycerol (DAG) dan Inositol trifosfat (IP) dan keduanya
bekerja sebagai second messengers.
u DAG mengaktifkan protein kinase, IP3
memacu pelepasan simpanan Ca2+.
u Ion Ca2+ sebagai third
messenger merubah respon seluler.
3) Mekanisme kerja hormone reproduksi
u Hormone steroid dan hormone tiroid
berdifusi secara mudah kedalam sel targetnya.
u Ketika berada di dalam, hormon
berkaitan dan mengaktivasi reseptor intraseluler.
u Komplek hormonreseptor berpindah ke
dalam inti dan berkaitan pada protein reseptor di dalam DNA.
u Interaksi tersebut menyebabkan
terjadi transkripsi DNA membentuk mRNA.
u mRNA diterjemahkan ke dalam protein,
yang membawa efek seluler untuk menjawab isi pesan yang dibawa oleh hormone.
E. SIFAT-SIFAT HORMON
Sifat
hormon :
· Suatu
chemical messenger yang dihasilkan oleh endokrin
· Disekresikan
langsung ke dalam aliran darah
· Fungus
sebagai katalisator rekasi kimia dalam tubuh dan control berbagai proses
metabolisme (reproduksi; pertumbuhan dan perkembangan; mempertahankan
homeostatis; pengadaan; penggunaan dan penyimpanan energi)
· Kadarnya
dalam sirkulais darah dapat menggambarkan aktivitas dari sel kelenjar endokrin
· Memiliki
organ atau jaringan target tertentu
· Berbentuk
amine, polipeptida, protein, steroid.
F. PENYAKIT AKIBAT GANGGUAN HORMON
Ø Penyakit Addison
Penyakit
Addison terjadi karena sekresi yang berkurang dari glukokortikoid.Hal ini dapat
terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sesab
autoimun.
Gejala-gejalanya
berupa :
· Berkurangnya volume dan tekanan
darah karena turunnya kadar Na+ dan volume air dari cairan tubuh
· Lesu mental dan fisik
· Hipoglikemia dan turunnya daya tahan
tubuh terhadap stress, sehingga penderita mudah menjadi shock dan terjadi kematian
hanya karena stress kecil saja misalnya flu atau kelaparan.
Ø Syndrome Cushing
Kumpulan
gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi berlebihan dari
glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis.Juga dapat disebabkan oleh
pemerian obat-obatan kortikosteroid yang berlebihan.
Gejala-gejala
yang terjadi adalah sebagai berikut :
· Otot-otot mengecil dan menajdi lemah
karena katabolisme protein.
· Osteoporosis
· Luka yang sulit sembuh
· Gangguan mental misalnya euphoria
(terasa segan)
Ø Peokromositoma
Tumor
adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan nonadrenalin dengan
akibat sebagai berikut :
· Basa metabolism meningkat
· Glukosa darah meningkat
· Jantung berdebar
· Tekanan darah tinggi
· Berkurangnya fungsi saluran
perncernaan
· Keringat pada telapak tangan
Ø Hipertiroidea
Keadaan
dimana hormone tiroid disekresikan melebihi kadar normal. Gejala-gejalanya
berupa berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan besar, dan
jantung berdebar.Hipertiroidea paling sering terdapat pada penyakit Graves,
suatu penyakit auto imun dimana terbentuk antibody terhadap reseptor TSH pada
sel-sel tiroid, mengaktifkan reseptor-reseptor.
Ø Hiperpituitarisme
Hiperpituitarisme
merupakan sesuatu suatu sekresi yang berlebihan hormone hipifisis anterior yang
terjadi akibat adanya tumor.
Ø Hipopituitarisme
Hipopituitarisme
merupakan fungsi lobus anterior kelenjar hiposfisa terutama pada bagian
interior.
Ø Tiroiditis
Tiroiditis
adalah suatu peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan infeksi viral
seperti HFV dan virus beguk pada tiroiditis dubakut.
Ø Tumor tiroid
Tumor
tiroid adalah neuplasma unik pada kelenjar tiroid yang sangat kerap disertai
dengan metastasis pada organ yang jauh dari lokasi primer.
Ø Hiperparatiroid
Penurunan
produksi hormone oleh kelenjar paratiroid menyebabkan kadar kalsium dalam darah
rendah.
Ø Pangkreatitis
Pangkreatitis
adalah peradangan pada pangkreas yang dapat mengeluarkan enzim percernaan dalam
saluran pencernaan sekaligus mensintesis dan mensekresi insulin dan glucagon.
G.
JENIS-JENIS
HORMON DAN FUNGSINYA
Secara umum, hormon di dalam tubuh berfungsi dalam mengkoordinasi kan
proses-prosesfisiologis dalam tubuh kita.Setidaknya ada 3 fungsi utama
dari sistem hormon, yaitu:
1. Mempertahankan
keseimbangan tubuh
2. Merespons
stress pada tubuh secara tepat
3. Mengatur
pertumbuhan dan perkembangan tubuh
Ada banyak jenis hormon yang disekresi kan oleh kelenjar endokrin, dengan
beragam fungsi serta peranan masing-masing. Berbagai macam hormon pada manusia
beserta fungsinya antara lain sebagai berikut:
1. Kortikotropin Hipotalamus-Releasing Hormone (CRH)
Kortikotropin adalah hormon stimulator hormon dari golongan
kortikosteroid, dengan panjang 39 AA dan waktu paruh sekitar 10
menit.Hormon ini merangsang kelenjar hipofisis dan mengeluarkan hormon
adrenokortikotropik (ACTH).
ACTH disintesis dari
irisan pre-pro-opiomelanokortin, sebuah polipeptida yang terdiri dari
267 asam amino. Fragmen irisan yang terjadi antara lain ACTH,
ACTH, β-lipotropin, γ-lipotropin, MSH, β-endorfin dan peptida opioid. POMC,
ACTH dan β-lipotropin disekresi oleh kortikotrop yang
terletak pada adenohipofisis dari kelenjar hipofisis setelah
distimulasi oleh CRH yang disekresi oleh hipotalamus.
Peran utama ACTH adalah
menstimulasi sintesis dan sekresi glukokoetikoid dan androgen pada korteks
adrenal melalui pencerap ganda protein-G yang bergantung pada
mekanisme cAMP. Sebelum berlangsungnya sintesis steroid, ACTH akan
meningkatkan konsentrasi kolesterol esterase dan mendifusi kolesterol
melalui membran mitokondria dan meningkatkan sintesis pregnenolon.
2. Gonadotropin-Releasing
Hormone (GnRH)
Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), berfungsi untuk merangsang kelenjar
hipofisis mengeluarkan hormon luteinizing (LH) dan follicle-stimulating hormone
(FSH). GnRH disintesis dan dilepaskan dari neuron dalam hipotalamus.
GnRH dianggap neurohormon, suatu hormon yang diproduksi di tertentu sel saraf dan dirilis di perusahaan terminal
saraf. Sebuah wilayah kunci untuk produksi GnRH adalah daerah
preoptik dari
hipotalamus, yang berisi sebagian besar mensekresi GnRH-neuron. Neuron
GnRH berasal hidung dan bermigrasi ke otak, di mana mereka tersebar di seluruh
septum medial dan hipotalamus dan dihubungkan dengan sangat panjang
>1-milimeter-panjang dendrit. Bundel ini bersama-sama sehingga
mereka menerima bersama sinaptik input, proses yang memungkinkan mereka
untuk menyinkronkan pelepasan GnRH mereka.
GnRH disekresi dalam
hypophysial aliran darah portal yang di eminensia median. Para darah
portal membawa GnRH ke kelenjar pituitari,yang berisi gonadotropin sel, di mana
GnRH mengaktifkan sendiri reseptor , reseptor gonadotropin-releasing hormone (GnRHR), tujuh-transmembran
G-protein-coupled yang merangsang reseptor beta isoform phosphoinositide
fosfolipase C, yang melanjutkan dengan memobilisasi kalsium dan protein
kinase C. Hal ini menyebabkan aktivasi protein yang terlibat dalam sintesis
dan sekresi gonadotropin LH dan FSH. GnRH terdegradasi oleh proteolisis
dalam beberapa menit.
Ada perbedaan dalam
sekresi GnRH antara wanita dan pria. Pada laki-laki, GnRH disekresi dalam
pulsa pada frekuensi konstan.Akan tetapi, pada wanita, frekuensi pulsa bervariasi
selama siklus menstruasi, dan ada gelombang besar GnRH sesaat sebelum ovulasi.
Aktivitas GnRH
sangat rendah selama masa kanak-kanak, dan diaktifkan pada
pubertas. Selama tahun-tahun reproduksi, kegiatan pulsa sangat penting
untuk fungsi reproduksi sukses sebagai dikendalikan oleh loop umpan
balik. Namun, setelah kehamilan didirikan, aktivitas GnRH tidak
diperlukan. Kegiatan berdenyut dapat terganggu oleh hipotalamus-hipofisis
penyakit, baik disfungsi (yaitu, penekanan hipotalamus) atau lesi organik
(trauma, tumor). Peningkatan prolaktin tingkat menurunkan aktivitas
GnRH. Sebaliknya, hiperinsulinemia meningkatkan aktivitas pulsa
mengarah ke LH teratur dan aktivitas FSH, seperti yang terlihat dalam sindrom
ovarium polikistik (PCOS).Pembentukan GnRH kongenital tidak ada
dalam sindrom
Kallmann.
Neuron GnRH diatur
oleh banyak neuron aferen yang berbeda, menggunakan pemancar yang berbeda
(termasuk norepinefrin, GABA,glutamat). Sebagai contoh, dopamin muncul untuk merangsang pelepasan LH (melalui GnRH)
estrogen-progesteron-prima betina; dopamin dapat menghambat pelepasan LH pada
wanita diovariektomi.Kisspeptin tampaknya menjadi regulator penting
dari pelepasan GnRH.Pelepasan GnRH dapat juga diatur oleh estrogen. Telah dilaporkan bahwa ada kisspeptin menghasilkan
neuron yang juga mengekspresikanreseptor
estrogen alpha.
GnRH ditemukan di organ
luar hipotalamus dan pituitari, dan perannya dalam proses kehidupan lainnya
adalah kurang dipahami. Sebagai contoh, ada kemungkinan menjadi peran
GnRH1 dalam plasenta dan dalam gonad . Reseptor GnRH dan GnRH juga ditemukan dalam kanker ovarium,
payudara, prostat, dan endometrium.
3. Thyrotropin-Releasing Hormone
(TRH)
Thyrotropin-releasing hormone (TRH) berfungsi
untuk merangsang pituitary untuk rilis thyroid-stimulating hormone
(TSH). Thyrotropin-releasing hormone (TRH), juga disebut
thyrotropin-releasing factor (TRF), thyroliberin atau protirelin, adalah tropik
tripeptide hormon yang merangsang pelepasan thyroid-stimulating hormone dan
prolaktin oleh hipofisis anerior. TRH telah digunakan secara klinis untuk
pengobatan degenerasi
spinocerebellar dan gangguan
kesadaran pada manusia.
TRH diproduksi oleh hipotalamus dalam neuron medial nukleus
paraventrikular. Pada
awalnya, itu adalah disintesis sebagai prekursor asam amino polipeptida-242
yang berisi 6 salinan urutan-Glu--Nya Pro-Gly-, diapit dengan di-dasar peptida
yang kemudian diproses melalui proteolisis untuk memberikan molekul TRH matang.
Ia berjalan melintasi median
eminensia ke kelenjar
hipofisis anterior melalui sistem
portal hypophyseal mana
merangsang pelepasan thyroid-stimulating
hormone dari sel yang
disebutthyrotropes dan kelebihan kadar menghambat dopamin, yang merangsang pelepasanprolaktin, yang pada gilirannya menurunkan GnRH. TRH juga dapat dideteksi di daerah lain dari tubuh termasuk sistem
pencernaan dan pulau
pankreas, serta otak.
4. Pertumbuhan Hormon-Releasing
Hormone (PHRH)
Pertumbuhan
hormon-releasing hormone berfungsi untuk merangsang pelepasan hormon
pertumbuhan (GH) dari (peningkatan GHRH) hipofisis.Hormon pertumbuhan (GH)
adalah hormon peptida berbasis protein.Ini merangsang pertumbuhan, reproduksi
sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya. Hormon pertumbuhan adalah
asam 191-amino rantai polipeptida tunggal yang disintesis, disimpan, dan
disekresi oleh sel-sel somatotroph dalam sayap lateral kelenjar hipofisis
anterior.
Somatotropin mengacu pada
hormon pertumbuhan 1 diproduksi secara alami dalam hewan, sedangkan somatropin
merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan,
dan disingkat "HGH" pada manusia.
Hormon pertumbuhan digunakan
dalam obat untuk mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon
pertumbuhan dewasa.Dalam beberapa tahun terakhir, terapi pengganti hormon
pertumbuhan telah menjadi populer dalam pertempuran melawan penuaan dan
obesitas.
Efek dilaporkan pada
pasien yang kekurangan GH (tapi tidak pada orang sehat) termasuk lemak tubuh
menurun, massa otot meningkat, kepadatan tulang meningkat, tingkat energi
meningkat, warna kulit dan tekstur ditingkatkan, meningkatkan fungsi seksual,
dan fungsi sistem kekebalan tubuh membaik. Pada saat ini, hGH masih dianggap
hormon yang sangat kompleks, dan banyak fungsinya masih belum diketahui.
Dalam perannya sebagai
agen anabolik, HGH telah digunakan oleh pesaing dalam olahraga sejak 1970-an,
dan telah dilarang oleh IOC dan NCAA. Analisis urin tradisional tidak bisa
mendeteksi doping dengan HGH, sehingga larangan itu tidak dapat diterapkan
sampai awal 2000-an ketika darah tes yang dapat membedakan antara HGH alami dan
buatan yang mulai dikembangkan.
Tes darah yang dilakukan
oleh WADA di Olimpiade 2004 di Athena terutama ditargetkan HGH.sementara
baru-baru ini sebuah varian tambahan ~ 23-24 kDa juga telah dilaporkan di
negara-negara pasca-latihan pada proporsi yang lebih tinggi. Varian ini belum
teridentifikasi, tetapi telah disarankan untuk bertepatan dengan varian kDa 22
dari 23 kDa glycosilated diidentifikasi dalam kelenjar hipofisis.Selain itu,
varian ini beredar sebagian terikat dengan protein (pertumbuhan hormon-binding
protein, GHBP), yang merupakan bagian dipotong dari reseptor hormon
pertumbuhan, dan subunit asam-labil (ALS).
5. Hormon Somatostatin
Hormon somatostatin
berfungsi untuk menghambat pelepasan GH dari
hipofisis. Somatostatin adalah hormon peptida yang mengendalikan
sistem endokrin dan berpengaruh terhadap transmisi sinyal saraf dan
perkembangan sel tubuh.GHIH mempunyai dua bentuk dari irisan sebuah preproprotein, satu
dengan 14 asam amino dan 28 asam amino.
GHIH disekresi oleh
beberapa organ antara lain lambung, usus, sel delta pankreas, dan neuron dari
nukleus perventrikular dari hipotalamus dan kelenjar. GHIH adalah sebuah hormon
inhibitor yang antagonis terhadap GHRH dalam proses sekresi GH. Hormon lain dengan sekresi terhambat oleh karena GHIH antara lain:
a. Enteroglukagon
b. Gastrin
c. Glukagon
d. Insulin, hanya pada saat sel
delta pada pankreas mensekresi GHIH
e. Kolesistokinin (CCK)
f. Motilin
g. Vasoactive intestinal
peptide (VIP)
h. Hormon dari kelompok sekretin,
termasuk GIP
i. TSH
6. Hormon Dopamin
Hormon dopamin berfungsi
untuk menghambat pelepasan prolaktin dari
hipofisis. Dopamin merupakan suatu hormon yang dihasilkan
oleh hipotalamus. Dopamin yang berlebihan dapat menyebabkan skizofrenia dan bila kekurangan dapat
menyebabkan penyakit parkinson.
Dopamin diproduksi di
beberapa daerah otak, termasuk substantia
nigra dan daerah
tegmental ventral. Dopamin
juga neurohormon dikeluarkan oleh hipotalamus. Fungsi utamanya sebagai hormon adalah
untuk menghambat pelepasan prolaktin dari lobus anterior hipofisis.
Dopamin tersedia sebagai
intravena obat yang bekerja pada simpatik sistem
saraf ,
menghasilkan efek seperti peningkatan denyut
jantung dan tekanan
darah. Namun, karena
dopamin tidak bisa melintasi penghalang darah-otak, dopamin diberikan sebagai
obat tidak secara langsung mempengaruhi sistem saraf pusat. Untuk
meningkatkan jumlah dopamin dalam otak pasien dengan penyakit seperti penyakit
Parkinson dan
dopa-responsif distonia ,L-dopa (pendahulu dari dopamin) sering diberikan karena melintasi
penghalang darah-otak yang relatif mudah.
Rasa bahagia dan
nyaman dipengaruhi oleh aktivitas hormon serotinin dan dopamin.Kedua hormon ini
berada di otak dan
berproduksi secara alami.Dopamin, misalnya, jumlahnya meningkat seiring
seseorang tidur nyenyak, berolahraga, atau pun sedang melakukan seks.Maka,
tidak heran jika seseorang melakukan kegiatan tersebut seringkali mendapatkan
rasa tenang dan nyaman.Produksi serotinin maupun dopamin bisa didongkrak pula
dengan mengonsumsi makanan tertentu.Dan, terapi kebahagiaan dengan makanan bisa dilakukan dengan
mudah.Untuk meningkatkan hormon dopamin, Anda bisa mengonsumsi seafood
(terutama ikan laut) atau kenari dalam menu makan.Atau, bisa juga mengonsumsi
coklat yang mengandung phenylethylamine.Zat ini merangsang pembentukan
dopamin.Sedangkan, untuk menghasilkan hormon serotinin, Anda memerlukan asupan
triptofan minimal 250 miligram. Seperti dikutip Deutsche Welle, bersama enzim
sel syaraf, triptofan akan menghasilkan serotinin yang membuat diri Anda
bahagia. Makanan yang bisa Anda konsumsi seperti coklat, sereal dengan yoghurt, atau seafood.
Pisang juga sangat baik untuk peningkatan serotinin.
Karena, buah ini mempunyai kadar triptofan yang tinggi. Selain bermanfaat dalam
produksi serotinin, triptofan juga meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan
dan menekan nafsu makan.Cocok juga buat Anda yang lagi diet.
7. ACTH
ACTH berfungsi untuk merangsang pelepasan hormon dari
korteks adrenal. Andrenocorticotrophic (corticotropia, ACTH) berfungsi
memeliharab pertumbuhan dan perkembangan normal korteks adrenal dan merangsang
untuk mengsekresikan kortisol dan glucocorticoid yang lain.Hormon ACTH
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior.Peran utama ACTH adalah
menstimulasi sintesis dan sekresi glukokortikoid dan androgen pada korteks
adrenal melalui pencerap ganda protein-G yang bergantung pada mekanisme cAMP.
Sebelum berlangsungnya sintesis steroid, ACTH akan meningkatkan konsentrasi
kolesterol esterase dan mendifusikan kolesterol melalui membran mitokondria dan
meningkatkan sintesis pregnen. Tahapan dari mekanisme kerja ACTH adalah:
1.
ACTH
adalah produk dari proses pasca translasi prekursor polipeptida
Pro-Opiomelanokortin, Organ target ACTH adalah korteks adrenal tempat
kortikotropin terikat.
2.
Setelah
di korteks adrenal, ACTH akan memacu perubahan Kolesterol menjadi pregnolon.
3.
Kemudian
dari pregnolon dihasilkanlah adrenokortikosteroid dan androgen adrenal.
4.
Dimana
fungsi kortisol adalah kerja antiinflamasi, meningkatkan glukoneogenesis,
meningkatkan penghancuran protein, Mobilitas lemak, Mobilitas protein,
Stabilisasi lisosom.
Adrenocorticotropic hormon (ACTH atau corticotropin)
adalah polypeptide tropika dan secreted hormon yang dihasilkan oleh kelenjar di
bawah otak depan. Itu adalah komponen penting dari hypothalamic-kelenjar
di bawah otak-adrenal axis dan sering dihasilkan dalam respon terhadap stres
biologis (corticotropin bersama-releasing hormon dari hypothalamus).
ACTH adalah synthesized
dari pra-pro-opiomelanocortin (pra-POMC). Penghapusan dari sinyal peptide
selama terjemahan yang memproduksi 267 asam amino polypeptide POMC, yang
undergoes sejumlah pos-translational modifikasi seperti phosphorylation dan glycosylation
sebelum itu proteolytically melekang oleh endopeptidases untuk menghasilkan
berbagai polypeptide fragmen dengan berbagai aktivitas fisiologis. Ini termasuk
fragmen ACTH, β-lipotropin, γ-lipotropin, Melanocyte merangsang
Hormone (MSH) dan β-endorphin. POMC, ACTH dan β-lipotropin adalah
secreted dari corticotropes di depan cuping (atau adenohypophysis) dari
kelenjar di bawah otak sebagai jawaban terhadap hormon corticotropin-releasing
hormon (CRH) yang dirilis oleh hypothalamus. ACTH juga diproduksi oleh sel dari
sistem kekebalan (sel T, B dan sel-sel macrophages) dalam respon terhadap
stimuli yang pergi bersama-sama dengan stres (termasuk CRH).
Untuk mengatur pengeluaran
dari ACTH, banyak zat secreted dalam pameran ini poros
lambat/intermediate-umpan balik yang cepat dan lingkaran kegiatan.
Glucocorticoids secreted dari adrenal bozonty bekerja untuk mencegah keluarnya
CRH oleh hypothalamus, yang pada akhirnya akan berkurang anterior ACTH dari
kelenjar di bawah otak keluarnya. Glucocorticoids Mei juga yang menghalangi
tingkat POMC gene transcription dan sintesis peptide.
8. Luteinizing Hormone (LH)
Luteinizing hormone
(LH) pada wanita berfungsi uintuk merangsang produksi hormon seks (yaitu,
estrogen) dalam ovarium serta selama ovulasi.Sedangkan pada pria berfungsi
untuk merangsang produksi testosteron di testis.
Pada wanita, pada saat menstruasi, FSH inisiat pertumbuhan folikel,
khususnya yang mempengaruhisel-sel
granulosa. Dengan
kenaikan estrogen, reseptor LH juga diekspresikan pada folikel matang yang
menghasilkan peningkatan jumlah estradiol. Akhirnya pada saat pematangan folikel,
kenaikan estrogen memimpin melalui antarmuka hipotalamus untuk efek
"positif umpan balik", suatu pelepasan LH selama 24 - untuk periode
48-jam. Ini 'lonjakan LH' pemicu ovulasi , sehingga tidak hanya melepaskan telur tetapi juga
memulai konversi dari sisa folikel menjadi korpus
luteum , yang pada
gilirannya, menghasilkanprogesteron untuk mempersiapkan endometrium untuk kemungkinan implantasi. LH diperlukan untuk mempertahankan
fungsi luteal selama dua minggu pertama. Dalam kasus kehamilan , fungsi luteal akan lebih dipelihara
oleh aksi hCG (hormon yang sangat mirip dengan LH) dari kehamilan yang baru
didirikan. LH mendukung sel teka di ovarium yang memberikan androgen dan prekursor hormon untuk produksi estradiol.
Pada pria, LH
bertindak atas sel-sel Leydig dari testis dan bertanggung jawab untuk produksi testosteron, sebuah androgen yang diberikannya baik aktivitas endokrin dan
aktivitas intratesticular pada spermatogenesis.
Pelepasan LH pada kelenjar
hipofisis dikendalikan oleh pulsa gonadotropin-releasing hormone (GnRH) dari hipotalamus . Mereka pulsa, pada gilirannya,
tunduk pada umpan balik estrogen dari gonad. LH biasanya rendah selama masa
kanak-kanak dan,
pada wanita, tinggi setelah menopause. Seperti LH disekresi sebagai pulsa,
perlu untuk mengikuti konsentrasi selama periode waktu yang cukup untuk
mendapatkan informasi yang tepat tentang tingkat darah.
Selama tahun-tahun
reproduksi, tingkat khas adalah antara 1-20 IU L. Fisiologis yang tinggi
kadar LH yang terlihat selama lonjakan LH (vs), biasanya mereka terakhir 48
jam. Deteksi dari lonjakan hormon yang akan datang luteinising
menunjukkan ovulasi . LH dapat dideteksi oleh kemih kit prediksi ovulasi (OPK, juga LH-kit) yang dilakukan, biasanya
setiap hari, sekitar ovulasi waktu dapat diharapkan. Konversi dari negatif ke
positif pembacaan akan menunjukkan bahwa ovulasi adalah sekitar terjadi dalam
waktu 24-48 jam, dua hari memberikan perempuan untuk terlibat dalam hubungan seksual atau inseminasi
buatan dengan
niat ibu hamilSelama tahun-tahun reproduksi, LH yang relatif tinggi sering
terlihat pada pasien dengan sindrom
ovarium polikistik ,
namun, akan sangat luar biasa bagi mereka untuk memiliki tingkat LH di luar
jangkauan reproduksi normal. Pada wanita, LH membantu mengatur siklus menstruasi dan produksi telur (ovulasi). Tingkat dari LH dalam tubuh wanita bervariasi
dengan fase siklus menstruasi. Ini meningkat pesat sesaat sebelum ovulasi terjadi, sekitar pertengahan siklus (hari ke-14
dari siklus 28-hari). Hal ini disebut lonjakan LH. hormon Luteinizing dan follicle-stimulating hormone tingkat naik dan turun bersama-sama
selama siklus menstruasi bulanan. Pada pria, LH merangsang produksi testosteron , yang berperan dalam produksi sperma.
9. Follicle Stimulating Hormone
(FSH)
Follicle stimulating
hormone pada wanita berfungsi untuk merangsang perkembangan folikel.Sedadngkan
pada pria, merangsang produksi sperma.Gonadotropin, yang terdiri dari Follicle
stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH).Somatotropic hormone
(Ghowth hormone, GH) yaitu hormone yang menyebabkan pertumbuhan dari semua
jaringan tubuh yang dapat tumbuh.
Hormon perangsang
folikel adalah hormon yang dikeluarkan olehgonadotrop.FSH berfungsi untuk memacu pertumbuhan sel telur dalam ovarium. Pada pria, FSH mengatur dan memelihara proses
pembentukan sperma. Jumlah FSH sedikit ketika kecil dan tinggi setelah menopause.nFSH merupakan sebuah tes hormon
follicle-stimulating mengukur jumlah follicle-stimulating hormone (FSH) dalam darah sampel. FSH dihasilkan olehkelenjar hipofisis.Pada wanita, FSH membantu mengontrol siklus menstruasi dan produksi telur oleh ovarium . Jumlah FSH bervariasi sepanjang siklus
menstruasi wanita dan tertinggi sebelum dia melepaskan telur
(ovulasi).Sedangkan pada pria, FSH membantu mengontrol produksi
sperma. Jumlah FSH pada pria biasanya tetap konstan.
Jumlah hormon FSH dan
lainnya ( hormon luteinizing , estrogen , dan progesteron ) yang diukur di kedua seorang pria dan seorang
wanita untuk menentukan mengapa pasangan tidak dapat menjadi hamil ( infertilitas ). Tingkat FSH dapat membantu
menentukan apakah pria atau wanita seks organ ( testis atau ovarium) berfungsi dengan benar.
FSH merangsang pertumbuhan dan perekrutan belum
dewasa folikel
ovarium di ovarium. Pada awal (kecil) folikel antral, FSH
adalah faktor utama yang menyelamatkan kelangsungan hidup folikel antral kecil
(2-5 mm diameter untuk manusia) dari apoptosis (kematian sel terprogram somatik dari
folikel dan oosit).Dalam periode transisi fase luteal-folikel tingkat serum
progesteron dan estrogen (terutama estradiol) menurun dan
tidak lagi menekan pelepasan FSH, akibatnya FSH puncak sekitar tiga hari (hari
pertama adalah hari pertama menstruasi). Kohort folikel antral kecil
biasanya cukup dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan Inhibin B untuk menurunkan kadar FSH serum.
Selain itu, ada bukti
bahwa lonjakan gonadotropin-faktor pelemahan dihasilkan oleh folikel kecil
selama paruh pertama fase folikel juga memberikan sebuah umpan balik negatif
pada hormon luteinizing berdenyut (LH) amplitudo sekresi, sehingga memungkinkan
lingkungan yang lebih menguntungkan untuk pertumbuhan folikel dan mencegah
luteinisasi prematur.
Sebagai seorang wanita
mendekati perimenopause, jumlah folikel antral kecil direkrut di setiap siklus
berkurang dan akibatnya cukup Inhibin B adalah sepenuhnya diproduksi untuk FSH
lebih rendah dan tingkat serum FSH mulai meningkat.Akhirnya tingkat FSH menjadi
begitu tinggi sehingga turun regulasi reseptor FSH terjadi dan dengan menopause
setiap folikel sekunder kecil yang tersisa tidak lagi memiliki reseptor FSH.
Ketika folikel matang dan
mencapai 8-10 mm diameter itu mulai mengeluarkan sejumlah besar estradiol. Biasanya pada manusia hanya satu
folikel menjadi dominan dan bertahan untuk tumbuh ke 18-30 mm dalam ukuran dan
ovulasi, folikel yang tersisa dalam kohort mengalami atresia. Peningkatan
tajam dalam produksi estradiol oleh folikel dominan (mungkin bersama dengan
penurunan gelombang gonadotropin-faktor pelemahan) menyebabkan efek positif pada
hipotalamus dan hipofisis dan denyut GnRH yang cepat terjadi dan hasil lonjakan
LH.
Peningkatan dalam
serum estradiol tingkat menyebabkan penurunan produksi
FSH oleh produksi GnRH menghambat di hipotalamus.Penurunan tingkat FSH serum
menyebabkan folikel kecil dalam kelompok saat ini untuk mengalami atresia
karena mereka kurang memiliki sensitifitas yang cukup untuk FSH untuk bertahan
hidup. Kadang-kadang dua folikel mencapai tahap 10 mm pada waktu yang sama
secara kebetulan dan sebagai keduanya sama-sama sensitif terhadap FSH baik
bertahan hidup dan tumbuh di lingkungan FSH rendah dan dengan demikian dua
ovulasi dapat terjadi dalam satu siklus mungkin mengarah kepada non identik (dizigotik) kembar.
10.Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
Thyroid Stimulating
Hormone (TSH) berfungsi untuk merangsang pelepasan hormon tiroid.vHormone
tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi memelihara pertumbuhan
dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar gondok) dan merangsang
tiroid untuk mensekresikan hormone tiroksin.SH menstimulasi kelenjar tiroid
untuk mengeluarkan hormon tiroksin (T 4) dan triiodotironin (T 3). TSH produksi
dikendalikan oleh Thyrotropin-releasing
hormone (TRH), yang
diproduksi di hipotalamusdan diangkut ke kelenjar
hipofisis anterior melalui sistem portal hipotalamus-hypophyseal , di mana ia meningkatkan produksi dan pelepasan
TSH. somatostatin juga diproduksi oleh hipotalamus, dan
memiliki efek berlawanan pada produksi TSH hipofisis, mengurangi atau
menghambat rilis.Tingkat hormon tiroid (T 3 dan T 4) dalam
darah memiliki efek pada pelepasan dari TSH hipofisis, ketika tingkat
T 3 dan T 4 yang rendah, produksi TSH meningkat, dan pada
kebalikannya, ketika tingkat dari T 3 dan T 4 yang tinggi,
produksi TSH menurun. Efek ini menciptakan regulasi negatifumpan
balik.TSH glikoprotein
dan terdiri dari dua subunit, alpha dan subunit beta.Paraα (alfa) subunit(yaitu,chorionic
gonadotropin alpha)
hampir identik dengan human
chorionic gonadotropin(HCG),luteinizing
hormon(LH),follicle-stimulating
hormone (FSH). Subunit α
dianggap wilayah efektor yang bertanggung jawab untuk stimulasi adenilat
siklase (melibatkan generasi cAMP).Rantai α memiliki urutan asam amino 92-.
Para β (beta) subunit (TSHB) adalah unik untuk TSH, dan karena itu menentukan spesifisitas
reseptor. Rantai β memiliki urutan asam amino 118 .Sebuah
thyroid-stimulating hormone(TSH)tes digunakan untuk memeriksakelenjar tiroid masalah. TSH dihasilkan ketikahipotalamusmelepaskan zat yang disebut Thyrotropin-releasing hormone
(TRH).TRH kemudian memicukelenjar pituitari untuk melepaskan TSH. Lihat gambar
dari kelenjar tiroid dan kelenjar pituitari. TSH menyebabkan tiroid membuat dua kelenjar hormon: triiodothyronine (T3) danthyroxine (T4). T3 dan T4 membantu mengontrol tubuh Anda metabolisme.Triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4) yang diperlukan
untuk pertumbuhan normal dariotak, terutama selama 3 tahun pertama kehidupan.Anak yang lebih tua juga
perlu hormon tiroid untuk tumbuh dan berkembang secara normal. Tes ini dapat
dilakukan pada waktu yang sama sebagai tes untuk mengukur T3 dan T4.
11. Growth Hormone (GH)
Hormon pertumbuhan (GH) adalah
hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, sel reproduksi dan regenerasi pada
manusia dan hewan lainnya. Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai
tunggal polipeptida
yang disintesis, disimpan, dan dikeluarkan
oleh somatotrophsel dalam sayap lateralhipofisis
anterior kelenjar.
Somatotropin (STH) mengacu padahormon
pertumbuhan 1diproduksi
secara alami pada hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan
yang diproduksi oleh teknologi
DNA rekombinan, dan
disingkat "HGH" pada manusia.
Hormon pertumbuhan digunakan sebagaiobat resepdalam pengobatan untuk mengobati gangguan
pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa.Di Amerika Serikat,
hanya tersedia secara legal dari apotek, dengan resep dari dokter. Dalam
beberapa tahun terakhir di Amerika Serikat, beberapa dokter sudah mulai
meresepkan hormon pertumbuhan dalam kekurangan GH-pasien yang lebih tua (tapi
tidak pada orang sehat) untuk meningkatkan vitalitas. Sementara hukum,
efektivitas dan keamanan ini digunakan untuk HGH belum diuji dalam percobaan
klinis. Pada saat ini, masih dianggap HGH adalah hormon yang sangat
kompleks, dan banyak fungsinya masih belum diketahui.
Dalam perannya
sebagai anabolik agen, HGH telah dimanfaatkan oleh pesaing dalam
olahraga sejak 1970-an, dan telah dilarang oleh IOC dan NCAA . Tradisional urin analisis tidak dapat mendeteksi doping dengan HGH, sehingga larangan itu tidak dapat diterapkan sampai
awal 2000-an ketika tes darah yang dapat membedakan antara HGH alami
dan buatan yang mulai dikembangkan. Tes darah yang dilakukan oleh WADA di Olimpiade
2004 di Athena,
Yunani ditargetkan
terutama HGH. Hal ini digunakan untuk obat ini tidak disetujui oleh
FDA; GH secara hukum hanya tersedia dengan resep di Amerika Serikat.
Efek hormon
pertumbuhan pada jaringan tubuh secara umum dapat digambarkan sebagai anabolik (membangun).Seperti kebanyakan hormon protein
lain, tindakan GH dengan berinteraksi dengan spesifik reseptor
pada permukaan sel. Tinggi meningkat selama
masa kanak-kanak adalah efek yang paling banyak dikenal GH.
GH juga
merangsang, melaluijalur
sinyal JAK-STAT,
produksiinsulin-seperti
faktor pertumbuhan 1(IGF-1,
sebelumnya dikenal sebagai somatomedin C), suatu hormon homolog denganproinsulin.Parahatiadalah utama organ target GH untuk proses ini dan merupakan situs utama
dari IGF-1 produksi. IGF-1 memiliki pertumbuhan-merangsang efek pada berbagai
jaringan.IGF-1 tambahan dihasilkan di dalam jaringan target, sehingga apa yang
tampaknya menjadi baik sebagaiendokrindanautokrin/parakrin hormon. IGF-1 juga memiliki efek stimulasi pada
osteoblas dan aktivitas kondrosit untuk mempromosikan pertumbuhan tulang.
Selain
meningkatnya ketinggian pada anak-anak dan remaja, hormon pertumbuhan memiliki
efek lain pada tubuh:
c. Meningkatkanlipolisis
d. Meningkatkansintesis
protein
e. Merangsang
pertumbuhan semua organ internal termasuk otak
f. Berperan dalamhomeostasis
i. Memberikan
kontribusi untuk pemeliharaan dan fungsi pulau
pankreas
j. Merangsangsistem
kekebalan tubuh
12. Hormon Prolaktin
Prolaktin (Luteotropic hormone, LTH) berfungsi untuk
merangsang sekresi kelenjar susu (glandula mamae). Prolaktin terdapat ada
sebagian besar hewan termasuk manusia.Prolaktin, hormon pertumbuhan (Growth
Hormone) dan Placental Lactogen (PL atau chorionic somatomammotropin (CS)),
merupakan anggota dari hormon polipeptida berdasarkan sekuen asam amino yang
homolog. Prolactin diproduksi oleh sel yang terdapat pada anterior pituitary,
fungsi utama dari hormon prolaktin yaitu menginduksi dan pemeliharaan laktasi
pada mamalia.Hormon Prolaktin dihasilkan oleh kelenjar hipofisa bagian
depan yang ada di dasar otak. Prolaktin merangsang kelenjar susu untuk
memproduksi ASI, sedangkan rangsangan pegeluaran prolaktin ini adalah
pengosongan ASI dari gudang ASI (Sinus Lactiferus). Semakin banyak ASI yang
dikeluarkan dari payudara maka semakin banyak ASI yang diproduksi, sebaliknya
apabila bayi berhenti menghisap atau sama sekali tidak memulainya, maka
payudara akan berhenti memproduksi ASI.
Setiap isapan bayi
pada payudara ibunya akan merangsang ujung saraf di sekitar payudara. Rangsangan
ini diantar ke bagian depan kelenjar hipofisa untuk memproduksi prolaktin.
Prolaktin dialirkan oleh darah ke kelenjar payudara dan akanmerangsang
pembuatan ASI. Jadi, pengosongan gudang ASI merupakan rangsangan diproduksinya
ASI.
Kejadian dari perangsangan
payudara sampai pembuatan ASI disebut refleks Produksi ASI atau Refleks
Prolaktin, dan semakin sering ibu menyusui bayinya, akan semakin
banyak pula produksi ASI-nya. Semakin jarang ibu menyusui, maka semakin
berkurang jumlah produksi ASI-nya.
Pada efek lain
prolaktin, prolaktin mempunyai fungsi penting lain, yaitu menekan fungsi indung
telur (Ovarium), dan akibatnya dapat memperlambat kembalinya fungsi kesuburan
dan haid, dengan kata lain ASI eksklusif dapat menjarangkan kehamilan.
13. Vasopresin/Antidiuretik Hormone
(ADH)
Vasopresin berfungsi untuk membantu mengontrol air tubuh
dan kadar elektrolit. Vasopresin adalah hormon yang yang dapat ditemui di semua mamalia, termasuk manusia. VP
adalah sebuah hormon peptida yang
mengatur penyerapan kembali molekul yang berada pada ginjal dengan memengaruhi permeabilitas jaringan
dinding tubules, sehingga berfungsi untuk mengatur pengeluaran urin.
Vasopresin maupun oksitosin/OT disintesis oleh magnocellular
neurons dari hypothalamic supraoptic nuclei (SON)
dan paraventricular nuclei (PVN) hipotalamus dan disimpan di dalam vesikel hipofisis posterior sebagai bagian
dari precursor (substrat bahan baku) bagi preprohormone. Setiap
bagian dipisahkan untuk diedarkan dalam bentuk nonapeptida, neurophysin,
dan dari VP sebuah glikopeptida jenis kopeptin, ke
dalam sirkulasi darah atau langsung menuju ke dalam otak.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut:
-
Hormon
adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek
tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh.
-
Fungsi dan peran hormon:
Ø Anti
diuretic hormone (ADH) : meningkankan absorbs air dari tubulus ginjal dan meningkatkan
tekanan darah.
Ø Oksitosin
: merasang kontaraksi uterus , pengeluaran air susu
Ø Growth
hormone (GH) : merangsang pertumbuhan tulang dan otot, meningkatakan sintesis
protein, mobilisasi lemak , menurunkan metabolosme karbohidrat .
-
Sifat – sifat hormon:
Ø Suatu
chemical messenger yang dihasilkan oleh endokrin
Ø Disekresikan
langsung ke dalam aliran darah
Ø Fungus
sebagai katalisator rekasi kimia dalam tubuh dan control berbagai proses
metabolisme (reproduksi;pertumbuhan dan perkembangan; mempertahankan homeostatis;
pengadaan; penggunaan dan penyimpanan energy)
-
Penyakit yang diakibatkan gangguan
hormon:
Ø Penyakit Addison
Ø Syndrome Cushing
Ø Peokromositoma
Ø Hipertiroidea
Ø Hiperpituitarisme
Ø Hipopituitarisme
Ø Tiroiditis
Ø Tumor tiroid
Ø Hiperparatiroid
Ø Pangkreatitis
DAFTAR PUSTAKA
Indah, Mutiara. 2004. Mekanisme
Kerja Hormon. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Karyanto, Agus. 2005. Mekanisme
KInerja Hormon. Lampung : UNILA
Lehninger. 1982. Dasar-dasar
Biokimia Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Montgomery, Rex. 1993. Biokimia.
Yogyakarta : GMUP.
Poedjiadi, Anna, dkk. 2009. Dasar-dasar
Biokimia. Jakarta : UI-Press.
Saryono. 2009. Biokimia Hormon.
Yogyakarta : Nuha Medika.
DISKUSI
PERTANYAAN
1.
(YoyaMeynar) Apa yang kalian ketahui tentang
kelanjar tymus pada masa pertumbuhan?
2.
(AudeliaHolyne) Apakah ada hubungannya gangguan
hormone peokromositoma dengan penyakit jantung yang ditandai dengan telapak tangan
yang sering berkeringat?
3.
(ElfridaTamba) Bagaimana mekanisme kerja
hormon di dalam tubuh?
JAWABAN
1.
Kelenjar Tymus merupakan kelenjar yang
bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia dimana kelenjar tymus ini sangat berpengaruh
dalam masa pertumbuhan. Fungsi dari kelenjar tymus ini anatara lain mengaktifkan
pertumbuhan badan, mengurangi aktivitas kelenjar kelamin, dan menghasilkan timosin
yang berfungsi untuk merangsang limfosit. Kelenjar tymus ini berpengaruh dalam masa
pertumbuhan dimana bila mengalami kekurangan kelenjar ini maka akan menderita kretinisme
(kekerdilan) dan bila kelebihan akan menimbulkan gigantisme.
2.
Ada hubungannya, gejala penyakit jantung
yang menimbulkan keringat di telapak tangan memang dipengaruhi oleh gangguan
hormone peokromositoma. Karena jantung berfungsi memompa darah keseluruh tubuh
dan hormone dialirkan melalui aliran darah sehingga pada saat hormon adrenalin
meningkat maka peredaran darah yang dipompa semakin cepat dan kencang. Pada penderita peokromositoma, kadar hormon adrenalin
meningkat memacu kerja jantung lebi cepat. Dalam keadaan ini, pembuluh darah
kulit dan kelenjar keringan menyempit, sehingga keringat yang dihasilkan pada
telapak tangan semakin banyak.
3.
Hormon
reseptor sel di membran
Merangsangkeluarnyaadenilsiklase
merubah ATP
3,5 AMP siklik
respon biologis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar